Muhammadiyah Lamongan Bantah 60 persen Kadernya Dukung Satu Paslon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times- Wakil Ketua PD Muhammadiyah Lamongan, Muntholib Sukandar mengatakan bahwa isu yang beredar bahwa 60 persen warga Muhammadiyah Lamongan telah mendukung pasangan calon presiden tertentu tidak benar.
Muhammadiyah Lamongan tidak pernah mendeklarasikan diri mendukung pasangan tertentu di Pilpres 2019 ini. "Isu bahwa Muhammadiyah Lamongan mendukung pasangan presiden tertentu 60 persen itu hoaks," katanya saat memberikan sambutan dalam acara Silahturahmi Jihad Politik Muhammadiyah di Aula Abdurahman Syamsuri Ponpes Karangasem Muhammadiyah Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Senin (8/4).
1. Warga Muhammadiyah memilih berdasarkan hati nurani
Kader Muhammadiyah Lamongan, kata dia, diyakini tidak mudah disetir oleh salah satu pasangan calon presiden tertentu. Muntholib mengatakan bahwa dari dulu, prinsip kader Muhammadiyah memilih calon presiden berdasarkan hati nurani mereka masing-masing. "Pastinya kalau memilih menggunakan akal sehat dan hati nurani mereka masing-masing," katanya.
Baca Juga: Perhatian Terhadap Ponpes Kurang, Ketua PCNU Lamongan Curhat ke DPR
2. Muhammadiyah sudah melakukan jihad politik sejak zaman kemerdekaan
Sementara itu, terpisah Ketua PW Muhammadiyah Jatim Saad Ibrahim menjelaskan bahwa apa yang dilakukan organisasi tersebut dalam bidang politik tak sekadar mendukung salah satu capres. Ia menyebut, sejak lama pendiri Muhammadiyah yakni KH Ahmad Dahlan, telah melakukan jihad politik dan kebangsaan. Untuk itu, ia meminta agar kader Muhammadiyah meneladani sosok Ahmad Dahlan.
3. Fadeli sebut dukungan warga Muhammadiyah Lamongan pada Jokowi 60 persen
Dalam sebuah acara Selasa (19/3) lalu, Bupati Lamongan, Fadeli sempat mengklaim bahwa dukungan warga Muhammadiyah Lamongan terhadap Jokowi-Ma'ruf mencapai 60 persen. Bahkan, ia menyebut, kini angkanya naik menjadi 70 persen.
3. Juru bicara BPN batal hadir
Acara ini sedianya dihadiri oleh Koordinator juru bicara pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak. Namun, ia batal hadir karena ada panggilan mendadak dari BPN.
Pembicara lain yang hadir dalam acara tersebut antara lain, Bendahara PP Muhammadiyah Suyatno, serta Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah dan Pakar Politik Chusnul Mariyah.
Baca Juga: Soetrisno Bachir Ajak Warga Muhammadiyah Tak Mengkafirkan Sesama