Kunjungi Balita Gizi Buruk, Bupati Minta Penanganan Diprioritaskan

Lamongan, IDN Times - Bupati Lamongan, Fadeli meminta tim dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soegiri Lamongan agar memberikan pelayanan yang terbaik bagi Meilani Alfira Damayanti. Alfira merupakan balita yang menderita gizi buruk.
Meski saat ini biaya pengobatan balita yang berusia 2 tahun 8 bulan itu ditanggung BPJS Kesehatan, namun Fadeli berharap pihak rumah sakit tidak menyamakan penanganan medis seperti halnya pasien pada umumnya. "Bukan berarti sudah tidak bayar biaya rumah sakit terus pengobatannya biasa-biasa saja. Ini saya tidak mau harus diprioritaskan," kata Fadeli saat melakukan kunjungan kepada Alfira bersama Wakil Bupati Kartika Hidayati, Selasa (14/1).
1. Minta orangtua pasien sabar
Berdasarkan informasi yang ia terima, dokter butuh waktu yang cukup lama untuk bisa memulihkan kondisi balita yang hanya memiliki bobot 4 kilogram tersebut. Pihaknya juga berharap orangtua pasien sabar dalam menghadapi ujian ini. "Saya yakin dokter juga sudah bekerja maksimal. Setiap saat dipantau perkembangannya, dan ternyata juga tambah baik secepatnya," ungkapnya.
2. Camat diminta tanggap terhadap kasus gizi buruk di wilayahnya
Dengan adanya peristiwa gizi buruk yang menimpa salah satu warga Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan ini, bupati mengintruksikan kepada jajaran agar terus berupaya mendata jumlah anak penderita gizi buruk. Dengan begitu, penderita bisa cepat ditangani. "Kalau anak Alfira ini sudah terlambat ditangani. Makanya saya perintahkan pak camat, bapak kepala dinas kesehatan dan puskesmas agar terus berkeliling mencari anak-anak yang menderita kekurangan gizi. Diobati dan jangan sampai hal ini terulang kembali," ungkapnya.
3. Jumlah penderita gizi buruk di Lamongan berjumlah 230 anak
Sementara, jumlah balita atau anak di Kabupaten Lamongan yang menderita gizi buruk berjumlah 230 anak atau 0,34 persen. Angka ini, lanjut Fadeli, jauh dibawa 1 persen dari Provinsi Jatim.
"Memang penderita gizi buruk jauh di bawah provinsi. Tapi saya minta ini terus diturunkan jangan sampai nambah. Kalau ada yang menderita saya minta keluarga agar melaporkan kejadian ini ke puskesmas sehingga ini bisa ditindaklanjuti oleh rumah sakit dan ditangani," ungkapnya.
4. Berikan bingkisan pada keluarga pasien
Dalam kunjungannya, bupati yang didampingi unsur Forkompimda Lamongan itu, juga memberikan beberapa bingkisan bagi balita pasangan suami istri dari keluarga tidak mampu Dwi Novita (29) dan almarhum Suwarsono itu.
Bantuan yang diberikan diharapkan dapat meringankan beban orang tuapasien. "Kita berikan bingkisan susu formula supaya cepat sembuh anaknya dan lain-lain tadi. Wartawan mohon doanya supaya anak ini cepat sembuh," pungkasnya.
Baca Juga: Balita Gizi Buruk di Lamongan Didiagnosis Mengidap Marasmus