Indonesia Peringkat 2 Penyumbang Sampah Laut Terbanyak!

Laut bukan keranjang sampah

Tuban, IDN Times-  Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Hendi Koespramudya, menyebut Indonesia menduduki peringkat ke-2 penyumbang sampah laut terbanyak. Sampah-sampah yang berserakan di bibir pantai, kata Hendi, didominasi sampah limbah rumah tangga. Sampah ini menjadi urusan bersama dan harus ditangani secara serius. Jika tidak makan akan berdampak pada kelangsungan hidup biota laut.

"Laut bukan keranjang sampah, maka bisa dicegah dengan daur ulang hingga meminimalisirnya," kata Hendi.

1. Kampanyekan hidup sehat bagi nelayan

Indonesia Peringkat 2 Penyumbang Sampah Laut Terbanyak!IDN Times/ Imron

Untuk itu upaya yang perlu dilakukan bersama dalam melakukan pencegahan dan gencar melakukan sosialisasi kepada penduduk di sekitar pantai. Langkah ini diyakini dapat meminimalisir banyaknya sampah yang dibuang warga ke laut. Selain itu pemerintah juga wajib menyediakan bak sampah di lokasi pemukiman warga di bantaran pesisir pantai.

"Semua harus bekerja baik masyarakat atau pemerintah," katanya.

Baca Juga: Sampah Plastikmu Bisa untuk Bahan Membangun Rumah, Ecobrick Solusinya!

2. Dirjen juga akan melakukan penataan laut

Indonesia Peringkat 2 Penyumbang Sampah Laut Terbanyak!IDN Times/ Imron

Di tengah merebaknya kemajuan industrialisasi, di Kabupaten Tuban banyak menggunakan lahan pasif di bantaran pantai laut utara untuk dijadikan sebagai lahan industri. Hal itu tentunya akan berdampak pada lahan di perairan pantai, tentu bagi kelangsungan hidup bagi biota laut.

"Agar tidak menggangu nelayan saat melaut, kami juga mengatur tentang zona kapal untuk jangkar agar tidak sembarangan. Sebab bisa mengganggu nelayan, "tegasnya.

3. Dirjen tinjau lokasi pembuatan camilan yang terbuat dari ikan

Indonesia Peringkat 2 Penyumbang Sampah Laut Terbanyak!IDN Times/ Imron

Acara yang digagas oleh Paguyuban Nelayan Bahari Tuban itu juga memperhatikan adanya UKM yang menggunakan bahan baku ikan. Seperti pengolahan ikan asap hingga olahan bahan mentah dari ikan. Dalam kunjungannya Dirjen PRL, melihat secara langsung pembuatan olahan kerupuk dan bakso, milik sejumlah kelompok UKM Srikaton Mandiri, Desa Beji,  Kecamatan Jenu.

"Sangat baik hal ini dapat mendongkrak perekonomian sekaligus memanfaatkan hasil tangkapan ikan bagi para nelayan," ungkapnya.

4. Kapal tongkang bersandar di sembarang tempat

Indonesia Peringkat 2 Penyumbang Sampah Laut Terbanyak!IDN Times/ Imron

Sementara itu, Ketua Rukun Nelayan, Desa Beji, Kecamatan Jenu, Tuban, Soleh, meminta pemerintah membuat aturan terkait dengan sandarnya perahu dan kapal tongkang. Sebab sejauh ini banyak perahu dan tongkang yang sandar tidak pada tempatnya. Mereka berdalih untuk menghindari ganasnya ombak ketika cuaca buruk.

"Jelas keberadaan kapal dan tongkang sangat mengganggu jalannya nelayan yang hendak melaut, karena kapal terparkir di lalu lintas nelayan," pungkasnya.

Baca Juga: Perda Sampah Tak Maksimal, Pemkot Malang Disorot DPRD

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya