Direncanakan, Pembunuhan Mertua Sekda Lamongan karena Sakit Hati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times- Sunarto, otak pelaku pembunuhan ibu mertua Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi mengaku sakit terhadap korban. Hj Rowaini dianggap sebagai orang ketiga dalam kehidupan rumah tangga ibu pelaku.
Kehadiran Hj Rowaini membuat kehidupan rumah tangga ibu pelaku kurang harmonis. Akhirnya Sunarto pun merencanakan pembunuhan korban. "Sakit Hati mas karena korban sering menganggu kehidupan ibu saya, dia (korban) juga menikah dengan bapak saya," kata Sunarto.
1. Sewa pembunuh bayaran
Sunarto kemudian menyewa pembunuh bayaran bernama Imam Winarto dengan iming-iming imbalan uang sebesar Rp200 juta. Kedua pelaku kemudian menggelar pertemuan di warung makan milik Imam untuk merencanakan aksi pembunuhan keji tersebut. "Mereka bertemu di warung untuk merencanakan pembunuhan," kata Kapolres Lamongan AKBP Harun saat ungkap kasus, Selasa (11/2).
2. Awalnya dibunuh dengan cara diracun
Setelah menggelar pertemuan, kedua pelaku berinisiatif untuk membunuh korban dengan cara diberi racun. Karena Imam Winarto tidak mempunyai racun, akhirnya kedua pelaku mencari cara lain agar bisa menghabisi nyawa korban. Pembunuhan sendiri sudah direncanakan oleh kedua pelaku selama dua bulan. "Setelah direncanakan selama dua bulan, akhirnya tepat pada Jumat (3/1) korban dibunuh," katanya.
3. Pelaku tusuk leher korban sebanyak tiga kali
Imam membunuh dengan cara menusuk leher korban sebanyak tiga kali, dua di bagian kiri dan satu di kanan. Bahkan, pisau yang dibuat untuk membunuh korban patah di bagian gagangnya. "Pelaku ini masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang dan menjalankan aksinya tersebut," kata mantan penyidik KPK ini.
Baca Juga: Mertua Sekda Dibunuh, Polisi Tetapkan Satu Tersangka Penadah Ponsel
4. Pelaku kabur untuk menghilangkan jejak
Usai membunuh korban, pelaku kemudian menyempatkan diri mencuci tangan di wastafel dan menutup tirai jendela rumah korban. Ia kemudian kabur ke wilayah Kecamatan Babat. Sementara pisau yang digunakan untuk membunuh korban juga dibuang di sebuah drum dekat rumah korban. "Pelaku melarikan diri, tapi beberapa hari kembali ke rumahnya," pungkasnya.
Baca Juga: 38 Hari Diburu, Pembunuh Mertua Sekda Lamongan Akhirnya Ditangkap