Bakar Kemenyan di Depan Kantor Pemkab, Seniman Berdoa untuk Bangsa  

Semoga doanya terkabul ya pak

Bojonegoro, IDN Times- Sejumlah seniman di Kabupaten Bojonegoro memanjatkan doa untuk Bangsa Indonesia. Mereka duduk bersila layaknya orang tengah bersemedi di tengah jalan mengahadap ke matahari.

Sambil membakar kemenyan dan bertelanjang dada, mereka berdoa di depan pintu masuk, Kantor Pemkab Bojonegoro, Selasa (1/10). Meski terik matahari menyinari tubuh mereka, para seniman itu tetap khusyu memanjatkan doa. 

1. Berdoa untuk menyudahi konflik antar sesama

Bakar Kemenyan di Depan Kantor Pemkab, Seniman Berdoa untuk Bangsa  IDN Times/ Imron

Koordinator aksi Arieyoko menjelaskan, dalam doa yang para seniman panjatkan itu berharap konflik yang terjadi saat ini bisa mereda. Konflik yang ia maksud antara lain, kerusuhan di Papua dan demo besar-besaran yang hampir terjadi di setiap kabupaten kota di Indonesia. Dia pun mengajak seluruh masyarakat agar kembali bersatu. "Kami berdoa untuk kedamaian Bangsa Indonesia," katanya. 

2. Mereka berjalan mengelilingi kantor Pemkab Bojonegoro

Bakar Kemenyan di Depan Kantor Pemkab, Seniman Berdoa untuk Bangsa  IDN Times/ Imron

Tak hanya itu, para seniman yang tergabung dalam Kelompok Seniman Bojonegoro (KSMB) tersebut juga berdoa agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan bangsa. Usai menggelar doa bersama, mereka kemudian berkeliling mengelilingi Kantor Pemkab Bojonegoro membawa sepanduk dan kemenyan yang mereka bakar. "Kita membawa kemenyan dan bunga serta beras, untuk kita tabur di jalan," jelasnya.

Baca Juga: "Surabaya Menggugat", Ada Peserta Merapal Mantra di Depan Tengkorak

3. Lima orang melambangkan Pancasila

Bakar Kemenyan di Depan Kantor Pemkab, Seniman Berdoa untuk Bangsa  IDN Times/ Imron

Uniknya dalam ritual doa tersebut, hanya diikuti lima orang saja. Mereka hanya memakai kain kebaya berwarna coklat tua. Arieyoko mengaku, lima orang yang mereka ajak keliling itu diibaratkan sebagai simbol Pancasila sebagai lambang Negara Indonesia. "Kita hanya berlima keliling dan menggelar ritual karena lima kita ibaratkan sebagai Pancasila," pungkasnya.
 

Baca Juga: Duda dan Janda di Bojonegoro Tewas, Polisi Temukan Obat Sakit Kepala

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya