72 Desa di Lamongan Terdampak Kekeringan, Terbanyak Kecamatan Sugio

BPBD bekerja sama dengan instansi lain

Lamongan, IDN Times- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan mencatat, sedikitnya terdapat 72 desa mengalami kekeringan. Dari 27 Kecamatan di Lamongan, kecamatan yang paling parah terdampak kekeringan adalah Sugio dengan 11 desa.

Kepala BPBD Kabupaten Lamongan, Mugito menjelaskan, data tersebut dihimpun per Agustus 2019. Menurut Mugito, kekeringan yang terjadi di Kabupaten Lamongan terbagi menjadi dua jenis yaitu langka dan kritis. "Sementara yang terbanyak ada di Kecamatan Sugio, mas ada 12 desa dan Kembangbahu dengan 11 desa," ungkapnya. Rabu (28/8).

1. Sebanyak 45 desa mengalami kelangkaan air bersih

72 Desa di Lamongan Terdampak Kekeringan, Terbanyak Kecamatan SugioIDN Times/ Imron

Musim kemarau yang sudah memasuki bulan ke tiga ini, kata dia, juga mengakibatkan 45 desa mengalami tingkat kekeringan langka air. Sementara 37 desa lain tergolong kritis atau tidak ada air sama sekali. Telaga ataupun sumur yang biasanya mereka andalkan untuk kebutuhan minimum, mencuci dan sebagainya juga sudah mengering. "Ada juga di satu desa yang terbagi dalam beberapa dusun, juga mengalami kekeringan langka dan kritis," ujarnya.

2. BPBD bantu droping air bersih ke warga

72 Desa di Lamongan Terdampak Kekeringan, Terbanyak Kecamatan SugioIDN Times/ Imron

Sementara, untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga, BPBD Lamongan juga sudah berupaya melakukan droping air bersih ke mereka. Untuk memperoleh air bersih, pihak desa terlebih dahulu mengajukan permohonan kepada camat setempat, kemudian hal itu diteruskan ke bupati dan bupati meneruskan ke BPBD.

"Kita langsung mengirim air bersih ke warga, tapi syaratnya mereka harus mengajukan permohonan yang ditunjukkan ke bupati," terangnya.

3. BPBD juga bekerjasama dengan instansi lainnya

72 Desa di Lamongan Terdampak Kekeringan, Terbanyak Kecamatan SugioIDN Times/ Imron

Untuk menanggulangi dampak kekeringan yang terjadi setiap musim kemarau tiba, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga berupaya menggandeng sejumlah instansi terkait, seperti TNI dan Polri serta PDAM Lamongan yang diperbantukan droping air bersih ke warga yang terdampak. Selain mereka, peran lembaga sosial lainnya juga diperlukan. "Semua kita libatkan ada TNI Polri perusahaan, dan masalah kekeringan ini tidak hanya di Lamongan saja, hal serupa juga terjadi di berbagai daerah di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Perempuan Lamongan Pengedar Sabu

4. Dua bulan warga Sarirejo kesulitan memperoleh air bersih

72 Desa di Lamongan Terdampak Kekeringan, Terbanyak Kecamatan SugioIDN Times/ Imron

Kekeringan juga dirasakan ratusan warga Desa Kedung Kumpul, Kecamatan Sarirejo. Kemarau panjang yang terjadi tahun ini mengakibatkan waduk tadah hujan dan sumber mata air sumur mengering. Kemarau juga mengakibatkan dua bulan warga harus menempuh jarak dua kilo untuk bisa mendapatkan air. "Sudah sekitar dua bulan lebih mas kita mengalami kekeringan," kata Istiqomah, salah satu warga.

Baca Juga: Musnahkan BB, Kajari Sebut Peredaran Narkoba di Lamongan Meningkat

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya