Demo BBM, Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Dilempar Miniatur Batu Nisan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bojonegoro, IDN Times - Demo kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Bojonegoro berlangsung ricuh. Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islami Indonesia (PMII) emosi dan melemparkan miniatur batu nisan yang mereka bawa ke arah wakil ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto yang menemui mereka.
1. Kesal karena tak ditemui Ketua DPRD secara langsung
Mahasiswa melemparkan miniatur batu nisan ke anggota DPRD itu karena kesal. Tuntutan mereka untuk ditemui secara langsung oleh Ketua DPRD Bojonegoro tak terpenuhi. Beruntung, lemparan miniatur batu nisan itu tak mengenai Sukur Priyanto dan hanya menyentuh tangan dari salah seorang anggota polisi. Tak hanya itu, massa juga terlibat adu dorong dengan polisi yang mencoba menghalangi mereka untuk masuk ke gedung dewan.
2. Mahasiswa membawa tiga tuntutan
Setelah diperbolehkan masuk, massa kemudian menduduki ruangan anggota DPRD tersebut sambil memasang spanduk yang berisikan tuntutan di sejumlah sudut-sudut ruangan. Ada beberapa poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa kepada perwakilan mereka di DPRD Bojonegoro. Tuntutan mereka di antaranya, menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak (mafia BBM).
"Hari ini tuntutan kami adalah mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran dan juga mendesak DPRD Bojonegoro untuk ikut menolak kenaikan harga BBM," kata korlap aksi M Fahroni Aziz.
3. Mahasiswa meminta anggota DPRD untuk sama-sama menolak kenaikan harga BBM
Aziz mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah menuai polemik di tengah situasi ekonomi negara yang belum pulih seutuhnya dampak pandemi COVID-19. Kebijakan ini, lanjut Aziz, tentu sangat merugikan masyarakat Indonesia, karena semua kebutuhan yang mengandalkan BBM subsidi otomatis ikut naik.
Aziz mengatakan, aksi demo tuntut penolakan kenaikan BBM di Bojonegoro tersebut akan terus berlanjut hingga tuntutan mereka dipenuhi. Bahkan, seluruh ketua partai dan anggota DPRD Bojonegoro diminta untuk membuat rilis di setiap media massa untuk sama-sama menolak kenaikan BBM.
"Pada tanggal 19 September mendatang kami meminta agar setiap ketua partai anggota DPRD secara bersama-sama menolak kenaikan harga BBM dan dimuat di media massa baik TV, korban maupun media online," pungkasnya.
Baca Juga: Kajari Bojonegoro Ungkap Perilaku AH, Pelaku Sodomi Anak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.