Kisah Pria Lamongan, Bebas dari Pasung, Tamat S1 dan Jadi Perawat

Wahyu berhasil melalui masa kelamnya

Lamongan, IDN Times - Dengan wajah semringah, Wahyu Prayogi (25), membagikan kisah masa lalunya di depan puluhan warga Desa Bulutigo, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Sabtu, (10/9/2022). Sebelum Wahyu akhirnya menceritakan semua, mereka mungkin tak menyadari bahwa ia punya masa lalu yang kelam.

Ya, Wahyu adalah seorang mantan pengidap gangguan jiwa. Ia berhasil melalui masa-masa sulit itu. Kini, pria yang tinggal di Desa Godong, Kecamatan Laren itu bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Karanggebang Babat, Lamongan. Kisah itu ia bagikan di depan warga dan beberapa pasien gangguan jiwa yang sudah dalam tahap pemulihan di Posyandu Kesehatan Jiwa Mekar Sari di Desa Bulutigo, Laren.

Cerita Wahyu bermula saat kedua orangtua mereka bercerai. Perpisahan itu menyisakan duka yang mendalam baginya. "Saya korban broken home, dari sinilah awalnya," kata Wahyu, Sabtu (9/10/2022).

Ia pun akhirnya tinggal bersama neneknya di Brebes Jawa Tengah pada tahun 2016. Sayangnya, sang nenek juga meninggal. Kehidupan Wahyu pun makin kacau. Hal ini berimbas pada kondisi kejiwaannya.

Wahyu tak merinci bagaimana dia akhirnya bisa menjadi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Secuil ingatannya saat itu adalah bahwa ia pernah dipasung agar tak melukai tetangganya. Bahkan, berdasarkan cerita didengarnya, ia kerap melempari mobil petugas kesehatan.

"Sempat dirantai juga mas," ujarnya.

Belakangan, ia dibawa berobat ke Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Dengan kesabaran dan dukungan dari keluarga, Wahyu pun perlahan sembuh. Ia kemudian melanjutkan pengobatan di Posyandu Kesehatan Jiwa Mekar Sari.

Setelah dinyatakan sembuh pada tahun 2017, Wahyu melanjutkan lagi sekolahnya. Selepas lulus dari SMA, ia kemudian mendapatkan beasiswa perguruan tinggi dari Pemkab Lamongan. Wahyu pun mampu menamatkan S1 keperawatan di Universitas Muhammadiyah Lamongan. 

"Alhamdulillah sekarang bisa bermanfaat untuk orang lain," ujarnya.

Baca Juga: Jalan Panjang Indonesia Lepas Pasung Penderita Disabilitas Psikososial

Kisah Pria Lamongan, Bebas dari Pasung, Tamat S1 dan Jadi PerawatKordinator Pendamping Pasung Kabupaten Lamongan M. Rozim Arista saat memberikan keterangan kepada wartawan. IDN Times/Imron

Sementara itu, Koordinator Pendamping Pasung Kabupaten Lamongan M. Rozim Arista mengatakan, sebenarnya posyandu jiwa ini sudah dimulai sejak tahun 2014 silam di Bulutigo. Posyandu jiwa ini sendiri telah berhasil menyembuhkan 114 ODGJ di wilayah Laren. Bahkan, dari 114 mantan ODGJ ini bisa bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga.

"Alhamdulillah berkat Posyandu jiwa ini, Lamongan dinyatakan bebas pasung," ujarnya. 

Pemprov Jawa Timur rasanya butuh banyak belajar dari Posyandu Jiwa Lamongan ini. Maklum, berdasarkan data Dinas Sosial pada Juni 2021 lalu, ada 340 ODGJ di Jatim yang masih dipasung. Melihat data tersebut, Kepala Dinsos, Alwi menargetkan Jatim bebas pasung pada 2023.

Menurut dia, jumlah korban pasung mengalami perkembangan. Hal ini salah satunya terjadi akibat pasung ulang.

"Kami berupaya melakukan upaya pembebasan bekerjasama dengan pemerintah daerah masing-masing. Sebab tanpa kerja sama yang baik target Jatim bebas pasung sulit tercapai," ujarnya, Senin (21/6/2021) lalu.

Dalam tahapannya, Alwi menjelaskan, tiap ODGJ yang menjadi korban pasung dibebaskan. Kemudian ditangani oleh tim dokter dan dinyatakan sehat, akan dikembalikan ke daerah. Namun, sebelum dikembalikan ke keluarga harus ditempatkan di Panti Sosial agar bisa bersosialisasi.

Nantinya, di panti sosial tersebut, para korban pasung juga akan mendapatkan pembinaan dengan berbagai keterampilan dan keahlian. Harapannya saat dikembalikan ke kampung halaman, korban bisa memiliki kegiatan yang produktif.

“Kalau saat kembali, tidak diterima dikhawatirkan akan terjadi re-pasung. Jadi pelan-pelan, begitu kembali, sudah dalam keadaan normal,” pungkasnya.

Baca Juga: Belasan ODGJ Korban Pasung di Trenggalek Dibebaskan

Imron Saputra Photo Community Writer Imron Saputra

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya