Mengenal Anna, Bupati Perempuan Pertama di Bojonegoro

kekayaannya mencapai Rp 86 Miliar

Dr. Hj. Anna Mu’awanah merupakan perempuan pertama yang menjabat orang nomor satu di Bojonegoro. Ibu tiga anak ini lahir di Tuban pada 3 Februari tahun 1968. Ia menjadi Bupati setelah memenangkan Pilkada 2018 dengan kemenangan rakyat. Sebab, Anna dan Budi Irawanto, wakilnya, berhasil unggul 5 persen, atau setara dengan 38 ribu suara lebih banyak daripada paslon dengan urutan kedua. Lalu siapakah sebenarnya sosok Anna? Berikut adalah profilnya.

1. Memiliki gelar magister hukum

Mengenal Anna, Bupati Perempuan Pertama di BojonegoroBupati Bojonegoro, Anna Muawanah. Dok. Instagram/@annamuawanah_

Anna Mu’awanah pertama kali mendapatkan pendidikan formal di SDN Laju Lor Tuban. Lalu ia melanjutkannya di MTS Negeri Tuban dan lulus pada tahun 1987. Setelahnya, ia hijrah ke Jombang untuk melanjutkan pendidikan disana, tepatnya di MAN Rejoso Jombang.

Bu Anna, sapaan akrabnya, menikah dengan Ali Duppa, seorang pengusaha yang tinggal di Jakarta. Oleh sebab itu, ia ikut tinggal di Jakarta dan menempuh pendidikan disana. Ia mengambil program studi manajemen di Universitas Borobudur dan mendapatkan gelar sarjana pada tahun 2003. Ia melanjutkan strata dua (S2) di Universitas Trisakti dengan jurusan Hukum Bisnis. Lalu ia mengambil program doctoral jurusan manajemen lingkungan di Universitas Negeri Jakarta dan berhasil menyelesaikannya pada tahun 2014.

Baca Juga: Polemik Bupati dan Wabup Bojonegoro Ditangani Polda Jatim

2. Seorang pengusaha sekaligus politikus

Mengenal Anna, Bupati Perempuan Pertama di BojonegoroBupati Bojonegoro, Anna Muawanah. Dok. Instagram/@annamuawanah_

Bu Anna merupakan seorang pengusaha sekaligus menjabat sebagai komisaris di PT Sinarindo Mega Perkasa. Perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan distributor besi. Ia jua menjadi komisaris di PT Sinar Katel Perkasa, perusahaan yang bergerak di bidang peternakan. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai direktur utama di PT Fortuna Megah Perkasa. Hampir sama dengan perusahaan sebelumnya, namun perusahaan ini berfolus pada peternakan sapi dan kurban.

Lalu pada dunia politik, ia mengawali perjalanan karirnya dengan bergabung dalam partai politik PKB pada pemilihan legislative (Pileg) dalam pilkada 2004 silam.

3. Pernah menjadi DPR RI selama tiga periode

Mengenal Anna, Bupati Perempuan Pertama di BojonegoroBupati Bojonegoro, Anna Muawanah (kiri) saat berfoto dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Dok. Instagram/@annamuawanah_

Selama menjadi legislator, Bu Anna pernah bergabung menjadi anggota DPR RI selama tiga periode. Pada periode pertamanya, yaitu tahun 2004 hingga 2009 ia bertugas di Komisi XI bidang Keuangan dan Perbankan. Saat menjalankan tugasnya, Bu Anna kerap kali bekerjasama dengan badan keuangan lainnya seperti menteri keuangan, BAPPENAS, BPKP, Bank Indonesia, OJK, dan lain sebagainya.

Pada periode selanjutnya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV, yaitu pada bidang Pertanian, Kehutanan, Perikanan, dan Pangan serta pada Komisi IX yang membidangi Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kesehatan. Di periode terakhir, ia kembali ke komisi XI, namun ia dipindahtugaskan ke Komisi I yang membidangi Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi, dan Informatika.

Masa jabatannya belum tuntas, ia milih mundur dari DPR RI dan mencalonkan diri sebagai Bupati Bojonegoro dalam Pilkada 2018.

4. Bergabung dalam beberapa organisasi PKB dan NU

Mengenal Anna, Bupati Perempuan Pertama di BojonegoroBupati Bojonegoro, Anna Muawanah. Dok. Instagram/@annamuawanah_

Selain itu, ia beberapa kali mengikuti organisasi dan diberikan amanah untuk menjabat sebagai ketua dewan dalam Pengurus Pusat PKB pada tahun 2008 hingga 2013 dan ketua umum pada PKB pada tahun 2010 hingga 2013. Di tahun yang sama, ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan KADIN Pusat hingga tahun 2015.

Dibesarkan di lingkungan NU, wanita berusia 53 tahun ini juga beberapa kali diamanahkan untuk menjadi pengurus di organisasinya. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU pada tahun 2011 hingga 2016. Setelahnya, ia ditunjuk menjadi Ketua Induk Koperasi An-Nisa’ Muslimat NU, sekaligus Wakil Sekretaris Pengurus usat Muslimat NU hingga tahun 2021.

Pada tahun 2021, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang DPC PKB Bojonegoro dalam musyawarah cabang (muscab) ke-5.

5. Menggandeng Budi Irawanto dalam Pilkada 2018

Mengenal Anna, Bupati Perempuan Pertama di BojonegoroBupati Bojonegoro, Anna Muawanah. Dok. Instagram/@annamuawanah_

Bu Anna memililh Budi Irawanto untuk menemaninya dalam Pilkada 2018. Pasangan ini diusung oleh tiga partai yaitu PKB, PDI Perjuangan, dan PKP Indonesia. Terpilihnya Bupati Bojonegoro dan wakilnya dapat dibilang sebagai kemenangan rakyat. Sebab, Anna-Budi unggul 5 persen, atau setara dengan 38 ribu suara lebih banyak daripada paslon urutan kedua. Hal ini dikarenakan Bu Anna menggandeng Mas  Wawan, sapaan akrab wakilnya, yang merupakan warga asli Bojonegoro. Mas Wawan tinggal dan hidup sejak kecil di Kota Ledre ini.

Selain itu, Bu Anna merupakan cucu dari putra Mbah Harun, warga Bojonegoro asal Desa Panjunan, Kecamatan Kalitidu. Sedangkan canggahnya Bu Anna adakah KH Ma’ruf yang berasal dari Padangan, Bojonegoro. Sehingga Bu Anna banyak memiliki keluarga di Bojonegoro wilayah barat yang meliputi Desa Sumberjo, Desa Panjunan, dan sekitarnya.

Tidak lupa pula bahwa Bu Anna merupakan Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PC NU) Bojonegoro. Maka secara otomatis, ia juga memperoleh dukungan dari ormas terbesar di Bojonegoro.

Bu Anna dan Mas Wawan memiliki 17 program Ngayomi Ngopeni. Program ini bertujuan untuk membangun dan melayani masyarakat Bojonegoro dengan lebih baik lagi.

6. Jumlah kekayaan Bu Anna mencapai Rp86 Miliar

Mengenal Anna, Bupati Perempuan Pertama di BojonegoroBupati Bojonegoro, Anna Muawanah. Dok. Instagram/@annamuawanah_

Semenjak menjabat sebagai Bupati Bojonegoro, harta kekayaan Bu Anna melonjak hingga Rp 28 Miliar. Jika dibedah, jumlah tersebut didapat dari gaji yang diterimanya setiap bulan, yakni Rp 5.880.000,00. Ketika diakumulasikan dalam setahun maka mendapat angka Rp 70.560.000,00. Selain itu, ia menerima fasilitas Biaya Penunjang Operasional kedinasan (BPOP), yang mana perbulannya mencapai Rp 30 juta, dengan total Rp 360 juta per tahun. lalu pada tahun 2020, penyerapannya naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yakni menjadi Rp 638 juta. Bu Anna juga menerima honor sebagai narasumber, yaitu sebanyak Rp 380 juta.

Pembedahan ini dilakukan oleh Agus Susanto Rismanto, pendiri GusRis Foundation. Gus Ris, panggilan akrabnya, melihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korpsi (KPK) yang dilaporkan oleh Bu Anna sendiri.

Penulis Magang: Jovanka Okta

Baca Juga: Budi Irawanto, Pengajar yang Menjabat Wakil Bupati Bojonegoro

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya