Surabaya Manfaatkan CCTV Face Recognition demi Jaga Keamanan Kota

Pemkot Surabaya memastikan keamanan warga 24 jam!

Surabaya, IDN Times - Kota-kota metropolitan kini jamak memanfaatkan Close-circuit Television (CCTV). Untuk memantau keadaan masyarakat, kota-kota besar pun saat ini mengandalkan CCTV. Hal tersebut seperti langkah terobosan Kota Surabaya dalam menempatkan CCTV di traffic light ataupun persimpangan jalan demi memanajemen lalu lintas.

Kini pemanfaatan CCTV juga terus berkembang. Dengan pihak kepolisian, Pemkot Surabaya memanfaatkan CCTV  dengan menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik. Tidak sampai di situ, Pemkot Surabaya juga mengembangkan CCTV berbasis face recognition untuk menunjang sistem keamanan dan kenyamanan kota.

Pengembangan teknologi tersebut pun membantu Pemkot Surabaya untuk memastikan warga mendapat jaminan keamanan real time 24 jam nonstop. Bukan hanya pemkot, terobosan tersebut diharapkan membantu pekerjaan petugas penjaga keamanan dari kepolisian dan TNI.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa CCTV face recognition bertujuan memantau dan memberikan keamanan bagi masyarakat. Teknologi terbaru itu juga mampu menangani berbagai masalah yang terjadi di jalan raya. Misalnya jika terjadi kecelakaan tabrak lari, kejadian tersebut dapat tertangkap kamera yang terkoneksi dengan database kependudukan.

“Jadi kelebihannya di situ, kan kita tidak tahu orang itu siapa (pelaku), maka dapat di-zoom wajahnya. Lalu kami hubungkan dengan data kependudukan, jadi kita sudah siapkan itu,” kata Wali Kota Risma.

1. Pemkot Surabaya akan terus menambah CCTV dengan teknologi face recognition

Surabaya Manfaatkan CCTV Face Recognition demi Jaga Keamanan KotaIDN Times/Pemkot Surabaya

Saat ini, Pemkot Surabaya memiliki sekitar 1300 unit CCTV untuk pemantauan (surveillance). Adapun CCTV yang dilengkapi fitur face recognition atau pendeteksi wajah berjumlah 280 unit. Pemkot pun berencana terus menambah jumlah tersebut dengan menyesuaikan kebutuhan di lapangan.

“Tahun 2020 ini rencananya kami juga menambah jumlah unit CCTV dengan kemampuan face recognition,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya, M Fikser.

2. CCTV berbasis face recognition bukan tidak mungkin dapat mencegah kejahatan

Surabaya Manfaatkan CCTV Face Recognition demi Jaga Keamanan KotaIDN Times/Pemkot Surabaya

Pria kelahiran Serui, Papua, itu juga menyebutkan, face recognition tak hanya dipasang di traffic light atau persimpangan jalan. Pemkot Surabaya juga memaksimalkan teknologi baru itu di tempat-tempat umum atau objek vital. Hal tersebut sebagai salah satu langkah untuk mencegah tindak kejahatan atau kriminalitas di Surabaya.

“Makanya kita juga pasang CCTV di taman-taman kota, tempat ibadah, rumah pompa, hingga kantor pemerintahan,” ujar Fikser.

Pemkot Surabaya tidak hanya memasang CCTV face recognition di kawasan yang rawan. Sebagai pencegahan tindak kejahatan, pemasangan teknologi tersebut juga diprioritaskan di sekolah-sekolah. 

CCTV face recognition pun dapat mengidentifikasi gerak-gerik pelaku yang mencurigakan sekaligus mengenali wajahnya. Bukan tidak mungkin, pencegahan tindak kejahatan dengan teknologi tersebut dapat dilakukan.

Pemkot Surabaya juga berencana memasang CCTV face recognition di daerah dan kawasan yang biasa menjadi tempat pembuangan sampah sembarangan ataupun tempat-tempat sasaran aksi vandalisme. Koordinasi Diskominfo dengan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) pun dilakukan untuk menentukan titik-titik yang rawan tersebut.

3. Bukan hanya untuk mencegah kriminalitas, CCTV face recognition memiliki banyak fungsi

Surabaya Manfaatkan CCTV Face Recognition demi Jaga Keamanan KotaIDN Times/Pemkot Surabaya

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat, menyampaikan bahwa CCTV di Surabaya memiliki beragam fungsi. Selain mengawasi lalu lintas atau memantau volume kendaraan, CCTV juga dapat menjamin keamanan dan kenyamanan warga Surabaya. 

“Tujuan pemasangan kamera adalah untuk Surabaya Save City. Makanya kita berkoordinasi dengan Diskominfo. Jadi, selain untuk pengamanan juga pengaturan lalu lintas, E-Tilang, dan face recognition,” kata Irvan.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya memasang teknologi face recognition di Terminal Purabaya. Irvan mengatakan bahwa di sana teknologi itu berfungsi untuk mendeteksi para pendatang dan mengantisipasi adanya calo yang di terminal tersebut. 

“Tujuannya pertama untuk mendeteksi adanya calo di terminal. Selain itu, berfungsi untuk mendeteksi para pendatang,” kata Irvan.

4. Teknologi CCTV face recognition di Surabaya membantu petugas keamanan

Surabaya Manfaatkan CCTV Face Recognition demi Jaga Keamanan KotaIDN Times/Pemkot Surabaya

Pengembangan teknologi CCTV face recognition di Surabaya mampu mencegah tindak kejahatan dan memberikan data-data akurat sebagai landasan perumusan suatu kebijakan. Dalam menindak pelaku kejahatan, petugas dapat terbantu dengan teknologi tersebut.

Sebelum beraksi di Kota Surabaya, kini pelaku kejahatan harus berpikir seribu kali karena titik CCTV yang tersebar begitu banyak. Dengan demikian, masyarakat Surabaya makin terlindungi. Tidak hanya terlindungi dari perbuatan kriminal di tempat-tempat umum, mereka juga menjadi enggan melanggar lalu lintas di jalan raya. (adv)

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya