Peringati Hari Santri, Sutiaji Ajak Santri Jadi Pelopor Kebaikan 

Sutiaji juga bagikan bonus kepada santri berprestasi

Malang, IDN Times - Wali Kota Malang Sutiaji memaknai Peringatan Hari Santri dalam konteks dulu dan kini adalah hal yang sama. Sesungguhnya pesantren adalah lembaga yang mandiri. Nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan yang sesungguhnya sudah terpatri dalam kehidupan pesantren. 

"Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan kebinekaan. Insyaallah sudah terpatri dalam nilai-nilai santri," ujar Sutiaji saat Pemkot Malang menggelar Apel Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2020 di halaman depan Balaikota Malang, Kamis (22/10/2020). 

Seluruh ASN di lingkungan Pemkot Malang pun mengenakan busana muslim putih dan bersarung serta menggunakan peci bagi laki-laki.

1. Ajak seluruh santri menjadi pelopor kebaikan

Peringati Hari Santri, Sutiaji Ajak Santri Jadi Pelopor Kebaikan Wali Kota Malang saat memberikan penghargaan dan bonus kepada santri berprestasi. (Dok. Humas Pemkot Malang)

Wali Kota Sutiaji juga mengajak kepada seluruh santriwan-santriwati untuk menjadi pelopor kebaikan, apalagi di situasi pandemik COVID-19. Ia mengimbau untuk memviralkan perilaku baik, seperti memakai masker, physical distancing, dan mencuci tangan dengan sabun.

“Tema Hari Santri 2020, ‘Santri Sehat Indonesia Kuat’, dipilih (untuk) mengingatkan peran penting santri dalam menghadapi pandemik COVID-19, mengingatkan kita semua harus lebih berhati-hati dalam mengikuti protokol pencegahan COVID-19,” jelasnya.

Selanjutnya di Ruang Sidang Balai Kota Malang, santriwan-santriwati berprestasi dalam Pekan Olahraga Seni Antarponpes Tingkat Daerah (Pospeda) diberikan penghargaan dan bonus. Kota Malang meraih 35 medali dalam Pospeda tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2019, di antaranya 19 medali emas, 6 medali perak, dan 10 medali perunggu.

Baca Juga: Hari Santri di Jombang Diperingati Upacara Merah Putih dalam Sungai

2. Semangat para santri sudah ada sejak zaman imperialisme Belanda

Peringati Hari Santri, Sutiaji Ajak Santri Jadi Pelopor Kebaikan Dok. Humas Pemkot Malang

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Sutiaji juga membangkitkan semangat kepada santri dengan menyanyikan ya lal wathon

"Lagu ini adalah semangat nilai-nilai perjuangan. Pesantren tidak pernah melihat beda agama, beda kulit, beda keyakinan. Tapi yang berada di bumi Indonesia, semuanya harus kita lindungi, dan pesantren tidak pernah melihat perbedaan itu. Merah putih harus terus berkibar,” ujarnya penuh semangat. 

Sam Sutiaji, panggilan akrab Wali Kota Malang, menjelaskan bahwa semangat para santri sudah ada sejak zaman imperialisme Belanda. Dahulu para santri berjuang menggapai kemerdekaan dengan gerilya dan diiringi dengan doa-doa para kiai. 

3. Sutiaji berpesan kepada santri jangan memolitisasi agama untuk kepentingan tertentu

Peringati Hari Santri, Sutiaji Ajak Santri Jadi Pelopor Kebaikan Wali Kota Malang Sutiaji. (Dok. Humas Pemkot Malang)

Sutiaji kemudian berpesan kepada adik-adik santri agar memiliki nilai-nilai integritas, kebangsaan, dan kemandirian. Karena pada dasarnya pendidikan pesantren adalah pendidikan kemandirian.

“Jangan sampai adik-adik dan anak-anakku sekalian, setelah keluar dari pesantren, malah membebani negara,” tambahnya.

Sam Sutiaji juga menyampaikan bahwa tujuan masuk pondok pesantren bukanlah menjadi dokter atau profesi lainnya, melainkan menghilangkan kebodohan. Menurutnya, urusan yang lainnya merupakan urusan Allah SWT. 

Wali Kota Malang juga mengingatkan kepada santriwan-santriwati untuk tidak ikut aliran-aliran yang paling benar dan kemudian menyalahkan aliran lainnya. Apalagi jika sampai memolitisasi agama untuk kepentingan-kepentingan tertentu. (CSC)

Baca Juga: Pengembang Perumahan Kota Malang Resmi Serahkan PSU ke Pemkot Malang

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya