WHO Sebut Disinfektan Bahaya bagi Manusia, Ini Jawaban Pemkot Surabaya

Para ahli menyatakan aman

Surabaya, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan bahwa disinfektan berbahaya jika disemprotkan langsung ke tubuh manusia. Cairan disinfektan yang dimaksud adalah alkohol dan klorin.

Padahal, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sering menyemprotkan disinfektan ke mana-mana. Bahkan, pemkot juga membuat bilik sterilisasi di berbagai tempat untuk membersihkan tubuh orang-orang dari berbagai virus maupun kuman.

1. Disinfektan milik Pemkot Surabaya disebut ampuh membunuh virus

WHO Sebut Disinfektan Bahaya bagi Manusia, Ini Jawaban Pemkot Surabaya(IDN Times/Arief Rahmat)

Merespons WHO, Pemkot Surabaya memastikan keamanan disinfektan yang digunakan kepada guru besar dan dosen Universitas Airlangga. Salah satunya adalah Ketua Departemen Farmasetika Fakultas Farmasi Unair, Dr. Retno Sari M.Sc., Apt.

Retno mengatakan, bahan utama disinfektan Pemkot Surabaya yaitu benzalkonium chloride merupakan kelompok senyawa ammonium quarterner yang bersifat surfaktan.

"Surfaktan artinya dia akan mempengaruhi permukaan. Biasanya kalau sabun itu termasuk surfaktan. Bahan aktif sabun itu termasuk surfaktan. Artinya kalau kita mencuci tangan dengan sabun, itu bahan-bahan yang lemak protein itu akan berikatan kemudian dia akan terjadi menggumpal kemudian akan merusak," ujar Retno melalui siaran pers Humas Pemkot Surabaya yang diterima IDN Times, Senin (30/3).

2. Disinfektan di bilik sterilisasi milik Pemkot Surabaya dinyatakan aman

WHO Sebut Disinfektan Bahaya bagi Manusia, Ini Jawaban Pemkot SurabayaBilik sterilisasi corona yang dipesan Pemerintah Kota Surabaya kepada Institut Teknologi Telkom. IDN Times/Fitria Madia

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa virus merupakan makhluk hidup atau not living organism yang tidak ada dinding selnya, namun ada lapisan proteinnya. Sehingga kalau protein itu terkena bahan yang sifatnya mempengaruhi sifat permukaannya, maka dia akan menggumpal dan rusak.

"Jadi bahan yang digunakan selama ini untuk bilik itu tentu saja dengan kadar yang aman. Kalau ada yang menyampaikan ada efek samping dan sebagainya semua bahan akan digunakan tidak sesuai dengan kadarnya itu pasti ada efek sampingnya," tuturnya.

Oleh karena itu, Retno memastikan, bahwa kandungan yang ada di dalam cairan disinfektan, baik yang disemprot maupun yang terdapat di dalam bilik sterilisasi itu, aman.

"Bahwa cairan desinfeksi yang dipakai bilik chamber itu cukup aman dan sesuai dengan takarannya," imbuhnya.

Baca Juga: Bilik Sterilisasi Milik Pemkot Surabaya, Begini Cara Kerjanya

3. Tidak masalah kena manusia

WHO Sebut Disinfektan Bahaya bagi Manusia, Ini Jawaban Pemkot SurabayaBilik sterilisasi corona yang dipesan Pemerintah Kota Surabaya kepada Institut Teknologi Telkom. IDN Times/Fitria Madia

Hal yang sama diungkapkan oleh Guru Besar Biologi Molekur Unair, Prof. Dr. drh. Chairul Anwar Nidom. Ia menyatakan, bahwa bahan disinfektan yang digunakan Pemkot Surabaya ini aman. Sebab, benzalkonium chloride yang terkandung dalam disinfektan itu aman untuk manusia, karena levelnya tingkat rendah.

“Insyaallah aman untuk manusia. Intinya aman, asal campurannya benar,” jelasnya.

Meski benzalkonium chloride ini juga dimanfaatkan untuk penyemprotan kandang binatang, namun ia memastikan bahwa di dalam aturan umum disinfektan itu tidak ada masalah jika digunakan untuk manusia. Tapi, yang terpenting adalah tujuannya untuk membunuh mikroorganisme.

“Nah, kebetulan mungkin banyak dipasarkan di wilayah peternakan, tapi itu tidak ada masalah. Insyaallah aman,” tutupnya.

Baca Juga: Bisa Bunuh Virus Corona, Bilik Sterilisasi Pesanan Risma Hampir Jadi

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya