Vaksin Merah Putih Versi Unair Pakai Metode Inactivated Virus

Metode ini berbeda dengan milik Eijkman

Surabaya, IDN Times - Vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga menggunakan metode inactivated virus. Metode ini berbeda dengan vaksin Merah Putih versi Lembaga Biomolekuler Eijkman yang menggunakan metode rekombinan. Metode inactivated virus dipilih Unair lantaran memberikan hasil lebih cepat dari metode lainnya.

1. Peneliti Unair awalnya gunakan tiga platform

Vaksin Merah Putih Versi Unair Pakai Metode Inactivated VirusTim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman. IDN Times/Fitria Madia

Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih menerangkan bahwa sebenarnya sejak riset awal vaksin, pihaknya menggunakan tiga alternatif metode. Tiga metode ini terdiri satu klasikal dan dua next generation. Yang dimaksud platform klasikal atau yang sudah sering digunakan adalah inactivated virus alias membuat vaksin dari virus utuh yang dimatikan.

"Yang next generation adalan peptide berbasis peptida dan kedua adalah viral vector," ujar Nyoman di Unair, Senin (19/4/2021).

Baca Juga: Rektor Unair: Akhir 2021 Vaksin Merah Putih Bisa Diproduksi Massal

2. Dua platform berkembang kurang cepat

Vaksin Merah Putih Versi Unair Pakai Metode Inactivated VirusRektor Unair, Prof Muhammad Nasih (tengah) bersama Tim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman (kanan). IDN Times/Fitria Madia

Untuk dua metode next generation, para peneliti perlu membuat trobosan-trobosan dalam pengembangan vaksin. Pasalnya, dua platform itu memang belum banyak digunakan. Oleh karena itu, pembuatan vaksin dengan dua plarform tersebut masih belum tuntas

"Di dalam perjalanan yang next generation itu sampai hari ini masih kita lakukan penelitiannya. Yang inactivated ini berjalan lebih cepat," tutur Nyoman.

Demi mengejar waktu pembuatan dan mempertimbangkan dana penelitian, akhirnya platform yang diputuskan untuk diteruskan hingga jenjang uji klinis adalah inactivated virus. Saat ini, Virus Merah Putih versi Unair dengan platform inactivates virus tersebut tengah diujikan ke hewan.

"Ini salah satu strategi scientist di Unair dengan berbagai ilmu bersatu padu. Yang mana yang memungkinkan lebih awal dengan hasil lab bisa dipertanggungjawabkan maka akan diteruskan," ungkap Nyoman.

3. Tiga platform sama-sama membuat antigen virus corona

Vaksin Merah Putih Versi Unair Pakai Metode Inactivated VirusTim Peneliti Vaksin Unair, Prof Ni Nyoman (tengah) saat konferensi pers di Unair, Senin (19/4/2021). IDN Times/Fitria Madia

Nyoman menerangkan, meski ketiga platform memiliki cara pembuatan yang berbeda, namun ketiganya bertujuan sama yaitu memperoleh antigen virus. Antigen virus inilah yang menjadi vaksin lalu disuntikkan ke tubuh manusia.

"Semuanya intinya untuk mendapatkan bagian dari protein struktural virus SARS-Cov-2 untuk menjadi bagian antigen yang akan disuntikkan nanti agar tubuh kita semua bisa menggunakan antibodi. Platform apapun yang dipilih kata kuncinya sebenarnya sama," paparnya.

Meski saat ini vaksin Merah Putih telah diputuskan menggunakan platform inactivared virus, dua platform lainnya tetap dikembangkan untuk penelitian. Keduamya masih pada tahap uji preklinis.

"Pak Rektor sudah memutuskan atas hasil konsultasi kami yang jalan sampai uji klinis cukup satu karena klinikal trial ini kan biaya besar. Namun platform lainnya tetap dilaksanakan penelitian sampai uji preklinis. Karena kita tidak tahu 2022 tentu namanya hasil penelitian insyaallah akan memberikan nilai manfaat," tutup Nyoman.

Baca Juga: Unair Sebut Vaksin Merah Putih Sudah Perhitungkan Mutasi Virus Corona

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya