Usai Bentrok dengan Polisi, Mahasiswa Papua Lanjutkan Orasi Proklamasi

Mereka memperingati hari proklamasi West Papua

Surabaya, IDN Times - Bentrokan antara pihak kepolisian dengan Aliansi Mahasiswa Papua, Senin (1/7) tak berlangsung lama. Usai enam mahasiswa yang sempat ditahan dibebaskan, massa aksi pun melakukan orasi di depan asrama dan membubarkan diri kembali ke dalam asrama.

 

1. Massa melakukan orasi di depan asrama

Usai Bentrok dengan Polisi, Mahasiswa Papua Lanjutkan Orasi ProklamasiIDN Times/Fitria Madia

 

Puluhan mahasiswa Papua berkumpul di depan asrama. Mereka menanggalkan atasan mereka dan mengeluarkan yel-yel khas Papua. Setelah itu orator pun mengeluarkan megaphone dan mulai melakukan orasi peringatan Hari Proklamasi Papua Barat.

"Melanjutkan perjuangan kemerdekaan sejati dan kedaulatan bangsa West Papua, mendorong pengakuan hukum Internasional, dan pengakuan negara Indonesia atas dasar sejarah perjuangan warga West Papua yang hingga kini terus memperjuangkan penentuan nasib sendiri," ujar sang orator, Alin.

2. Aksi dilakukan dengan pengawasan ketat

Usai Bentrok dengan Polisi, Mahasiswa Papua Lanjutkan Orasi ProklamasiIDN Times/Fitria Madia

 

Dalam aksi tersebut, puluhan hingga ratusan aparat kepolisian dan TNI nampak menjaga di sekeliling massa. Tiap gerak-gerik massa pun didokumentasikan oleh beberapa pihak. Massa aksi juga nampak berada dalam lingkaran yang diikat tali rafia pada tubuh-tubuh mereka.

"Itu hanya sebagai komando saja, biar semua ada satu komando dalam lingkaran. Agar tidak tercecer," Juru Bicara AMP Frans Huby.

3. Aksi sebenarnya dilakukan di Grahadi

Usai Bentrok dengan Polisi, Mahasiswa Papua Lanjutkan Orasi ProklamasiIDN Times/Fitria Madia

 

Setelah selesai membacakan narasi, massa pun membubarkan diri dan masuk ke dalam asrama. Mereka tak jadi melakukan aksi longmarch hingga Gedung Negara Grahadi. Pasalnya, polisi menganggap aksi mereka tidak berizin karena berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Sampai dengan hari ini izinnya tidak ada pemberitahuannya tidak ada. Berarti kegiatan unjuk rasa yang dilakukan itu adalah kegiatan yang tanpa izin," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho.

4. Kondisi sempat memanas

Usai Bentrok dengan Polisi, Mahasiswa Papua Lanjutkan Orasi ProklamasiIDN Times/Fitria Madia

 

Saat mahasiswa Papua semuanya masuk ke dalam asrama, situasi sempat kembali memanas. Salah satu aparat kepolisian kehilangan helmnya lantaran dilempar ke dalam asrama. Mereka meminta mahasiswa untuk mencarikan helm tersebut dan mengembalikannya. Namun mahasiswa Papua menganggap itu hanya tipu daya mereka agar dapat menerobos masuk ke asrama.

"Tipu itu tipu! Tipu daya! Tak ada helm!," seru mereka dari dalam asrama.

Namun tak berselang lama ketika para polisu sudah mundur, seorang mahasiswa Papua membawa helm yang dimaksud. Ia pun memberikan helm itu kepada polisi melalui gerbang asrama. Mereka berdua bersalaman, tersenyum, dan saling mengacungkan jempol.

5. Mereka lanjutkan peringatan dengan masak bersama

Usai Bentrok dengan Polisi, Mahasiswa Papua Lanjutkan Orasi ProklamasiIDN Times/Fitria Madia

 

Polisi dan TNI telah pergi dari Jalan Kalasan. Jalan yang sempat ditutup telah dibuka kembali. Para warga Papua yang merasa merayakan hari proklamasi mereka pun melanjutkan peringatan dengan tenang. Mereka membakar kayu-kayu dan memasak menggunakan kuali.

"Kami hanya ingin memperingati hari yang menurut kami berharga. Di mana-mana ada tapi dengan bentuk peringatan yang berbeda. Ada yang dengan aksi, beribadah, atau makan-makan," tutup Huby.

Baca Juga: Bentrok dengan Polisi saat Akan Aksi, 6 Mahasiswa Papua Sempat Ditahan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya