Unjung-unjung, Budaya Warga Probolinggo Saat Lebaran yang Terhalang

Warga tak bisa leluasa bertemu demi menghindari COVID-19

Surabaya, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat berbagai tradisi saat lebaran Idul Fitri tak bisa dijalankan. Salah satunya budaya di Kabupaten Probolinggo yaitu tradisi unjung-unjung. Setiap tahunnya, warga saling mendatangi rumah tetangga mereka untuk bersilaturahmi. Sayangnya, tahun ini tradisi tersebut tak bisa dilaksanakan lagi demi menghindari penularan COVID-19.

1. Tradisi silaturahmi dari Kabupaten Probolinggo

Unjung-unjung, Budaya Warga Probolinggo Saat Lebaran yang TerhalangIlustrasi Bersalaman Lebaran (IDN Times/Sukma Shakti)

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari menjelaskan, tradisi yang dimiliki oleh warga Kabupaten Probolinggo ini cukup unik. Jika biasanya silaturahmi kepada tetangga dilakukan oleh keluarga masing-masing, warga Probolinggo melakukannya bersama-sama dengan beberapa keluarga sekaligus.

"Jadi pertama satu keluarga mendatangi rumah tetangganya. Si yang punya rumah ini bersama-sama ikut bergeser ke rumah sebelahnya. Dan itu dengan istri, suami, dan anak-anak. Lalu begitu seterusnya dengan tetangga berikutnya. Jadi bisa dibayangkan sekali datang itu bisa banyak sekali," ujar Puput dalam program Salam Ramadan Cerita Indonesia oleh IDN Times, Rabu (12/5/2021).

2. Unjung-unjung membawa nilai positif bagi masyarakat

Unjung-unjung, Budaya Warga Probolinggo Saat Lebaran yang TerhalangBupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari. Instagram.com/infokab_probolinggo

Puput menilai, tradisi ini membawa semangat yang positif bagi warga Probolinggo. Dengan unjung-unjung beramai-ramai, warga satu desa akan saling bertemu tanpa terkecuali. Suasanya yang tercipta pun menjadi semarak. Dengan demikian, komunikasi antar warga bisa terjaga dengan baik.

"Ini sangat bagus ya secara otomatis menambah kerukunan antar warga, silaturahmi tetap terjaga, ada empati, menimbulkan kegotongroyongan," ungkapnya.

Baca Juga: Banjir Probolinggo Terus Terjadi, Khofifah Minta Bangun Plengsengan

3. Warga tak bisa unjung-unjung dengan leluasa di tahun ini

Unjung-unjung, Budaya Warga Probolinggo Saat Lebaran yang TerhalangBupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari. Instagram.com/infokab_probolinggo

Sayangnya, di kali kedua lebaran dalam masa pandemik ini, warga Probolinggo tak bisa lagi melakukan tradisi unjung-unjung yang sebenarnya sudah diwarisi turun temurun selama puluhan tahun. 

"Pada saat pandemik budaya itu tidak bisa kami lakukan. Kami sudah mengalami pengalaman lebaran tidak enak itu sudah sekali dan dua kali lagi insyaallah. Kita ganti dengan kegiatan yang lain," tuturnya.

Alternatif lain untuk tetap bisa bersilaturahmi tanpa perlu bertatap muka secara langsung adalah secara virtual. Namun, Puput menyadari keterbatasan pengetahuan warga terkait digitalisasi membuat unjung-unjung virtual tak bisa dilakukan di banyak desa.

"Masyarakat masih asing. Kalau dari suasana kebatinan itu juga gak nggigit," sebutnya.

Baca Juga: Viral Penangkapan Pelaku Curanmor di Tol Probolinggo, Ini Kronologinya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya