Moeldoko: Universitas Swasta Jadi Uji Coba Impor Rektor Asing

Untuk menimbulkan iklim kompetisi katanya

Surabaya, IDN Times - Wacana impor rektor asing di perguruan tinggi Indonesia akan segera direalisasikan. Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko, mengatakan pemasangan rektor asing ini akan diujicobakan di perguruan tinggi swasta dalam waktu dekat.

1. Akan segera diterapkan di perguruan tinggi swasta

Moeldoko: Universitas Swasta Jadi Uji Coba Impor Rektor AsingIDN Times/Fitria Madia

Usai memberikan orasi di depan mahasiswa baru Universitas Airlangga, Moeldoko, mengatakan wacana impor rektor asing tersebut sudah semakin matang. Ia sudah mendiskusikan hal ini dengan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir.

"Saya sudah diskusi dengan Pak Menteri Ristekdikti nanti akan diawali oleh perguruan swasta, universitas swasta dicoba dulu. Secepatnya," ujarnya, Sabtu (10/8).

Moeldoko mengatakan tidak ada alasan khusus atas dipilihnya perguruan tinggi swasta sebagai kelinci percobaan rektor asing.

"Ya namanya juga nyoba bisa aja yang mana aja," tuturnya disambut gelak tawa.

Baca Juga: ITB Pastikan Pakai Rektor Lokal untuk Periode Mendatang

2. Optimis akan segera diterima segala pihak

Moeldoko: Universitas Swasta Jadi Uji Coba Impor Rektor Asingtheodysseyonline.com

Meski mendapat banyak tentangan dari berbagai kalangan terutama perguruan tinggi negeri, Moeldoko optimis mereka akan menerima program tersebut. Menurutnya, program impor rektor asing tersebut akan memberikan banyak manfaat bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia.

"Barang baru kan biasa begitu. Tapi lama-lama kan gak," ungkapnya.

3. Baik untuk iklim kompetisi

Moeldoko: Universitas Swasta Jadi Uji Coba Impor Rektor AsingPexels.com/Pixabay

Moeldoko melanjutkan, impor rektor asing ini selain bertujuan untuk transfer pengetahuan, sekaligus untuk menciptakan iklim kompetisi di kalangan perguruan tinggi Indonesia. Iklim kompetisi ini dinilai baik untuk kemajuan akademisi di Indonesia.

"Dalam konteks rektor asing itu yang lerlu dipahami adalah bagaimana pemerintah ingin membangun kompetitifnes itu. Jangan dilihat asingnya, jangan. Tetapi kalau kita ingin membangun kompetisi perlu ada challenging perlu ada tantangan. Kalau gak ada tantangan gak ada kompetisi itu," jelasnya.

Baca Juga: Wacana Rektor Asing, Begini Penjelasan Puan Maharani

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya