Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Probolinggo Terapkan Zonasi Kecamatan

Dalam satu kecamatan ada 4 sekolah yang dibuka

Surabaya, IDN Times - Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo untuk bersiap memberlakukan sekolah tatap muka di tengah pandemik COVID-19 adalah dengan zonasi per kecamatan. Dengan teknik ini, diharapkan potensi penularan COVID-19 akibat sekolah tatap muka di masing-masing kecamatan bisa termonitor.

1. Pemkab Probolinggo lakukan uji coba sekolah tatap muka

Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Probolinggo Terapkan Zonasi KecamatanIlustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari menjelaskan, uji coba pembelajaran tatap muka dilakukan di 24 kecamatan yang ada. Seluruh kecamatan mendapat kesempatan memiliki sekolah tatap muka untuk menilai potensi penularan COVID-19 yang ada di kecamatan itu. Selain itu, hal ini juga demi keadilan para warga yang tersebar dii 24 kecamatan.

"Kami melihat evaluasi satu bulan sebelumnya ada perkembangan kasus stagnan, zona hijau mulai banyak. Sehingga 2 bulan lalu mencoba membuka secara parsial sistem tatap muka. Per kecamatan 3-4 sekolah, 3 sekolah SD dan 1 SMP. SMA karena diatur provinsi kami hanya memberi rekomendasi," jelas Puput dalam program Salam Ramadan Cerita Indonesia oleh IDN Times, Rabu (12/5/2021).

2. Diikuti oleh 50 persen jumlah siswa

Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Probolinggo Terapkan Zonasi KecamatanBupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari. Instagram.com/infokab_probolinggo

Awalnya uji coba pembelajaran tatap muka itu melibatkan 30 persen dari total siswa yang ada di sekolah tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi, angka ini pun ditambah hingga 50 persen siswa yang ikut dalam pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Alhamdulillah berjalan baik. Awalnya mencoba dengan 30 persen. Tiap hari kami evaluasi. Dalam dua minggu tidak ada klaster sekolah kami naikkan ke kapasitas 50 persen," terang Puput.

3. Guru harus berasal dari kecamatan yang sama

Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Probolinggo Terapkan Zonasi KecamatanIlustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Tak hanya siswa, guru yang bertugas dalam pembelajaran tatap muka ini juga dipilih. Puput mengatakan bahwa guru yang boleh mengajar di sekolah harus tinggal di dalam kecamatan yang sama. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir potensi paparan COVID-19 yang mungkin didapat guru tersebut dari kecamatan lain atau dari hasil mobilitasnya.

"Kita atur gurunya dari kecamatan itu dan orangnya juga sehat," sebutnya.

Baca Juga: Viral Penangkapan Pelaku Curanmor di Tol Probolinggo, Ini Kronologinya

4. Anak-anak antusias bisa kembali ke sekolah

Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Probolinggo Terapkan Zonasi KecamatanBupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari. Instagram.com/infokab_probolinggo

Puput mengatakan, anak-anak di Probolinggo amat antusias dengan adanya uji coba pembelajaran tatap muka ini. Meski mereka tak bisa bertemu dengan seluruh teman sekolahnya, tapi separuh jumlah siswa sudah cukup mengobati kerinduan mereka. Ia menduga para siswa sudah jenuh dengan belajar di rumah.

"Pasca lebaran ini yang kemudian menjadi PR karena pasca lebaran anak-anak libur, kami bisa menarik nafas dan melihat evaluasi bagaimana kondisike depan. Karena kekhawatiran kami adalah mobilitas manusia selama ramadan dan lebaran," tutupnya.

Baca Juga: Unjung-unjung, Budaya Warga Probolinggo Saat Lebaran yang Terhalang

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya