Turut Rawat Pasien Bangkalan, RS Unair Penuh Hingga Antre di IGD

Kasus di Bangkalan dan Surabaya sama-sama meningkat

Surabaya, IDN Times - Kasus COVID-19 saat ini mulai meningkat kembali. Rumah Sakit Universitas Airlangga pun kewalahan merawat para pasien yang melonjak. Saat ini, ruang rawat inap dan ICU khusus COVID-19 di RS Unair hampir penuh. Bahkan, belasan pasien tengah mengantre di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

1. Rawat inap COVID-19 di RSUA hampir penuh

Turut Rawat Pasien Bangkalan, RS Unair Penuh Hingga Antre di IGDIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Instalasi Humas dan PKRS RS Unair, dr. Brihastami Sawitri menuturkan bahwa saat ini RS Unair memiliki kapasitas sebesar 76 tempat tidur baik di ruang isolasi biasa maupun di Intensive Care Unit (ICU) khusus untuk pasien COVID-19. Dari kapasitas sebesar itu, 74 di antaranya sudah terisi.

"Kita sudah buka totalnya 76 bed, itu untuk rawat inap biasa dan ICU. Sudah terisi 74, jadi hampir 100 persen," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Kamis (17/6/2021).

2. Belasan orang antre di IGD

Turut Rawat Pasien Bangkalan, RS Unair Penuh Hingga Antre di IGDGubernur Jatim Khofifah tinjau TDC di RSUA, Sabtu (14/3) IDN Times/Ardiansyah Fajar

Sayangnya, penuhnya kamar inap ini diiringi kedatangan pasien COVID-19 terus menerus. Brihastami mengatakan bahwa penambahan pasien COVID-19 yang masuk RSUA meningkat tapi tak diimbangi dengan tersedianya kamar. Akibatnya, banyak pasien yang mengantre di IGD.

"Kapasitas IGD kami 12 dan itu penuh. Jadi ada 12 orang yang antre masuk ke ruang inap," tutur Brihastami.

Baca Juga: 12 Pasien Antre ke Ruang Isolasi, RSUA Tolak Rujukan COVID-19

3. RSUA juga rawat pasien dari Bangkalan

Turut Rawat Pasien Bangkalan, RS Unair Penuh Hingga Antre di IGDristekbrin.go.id

Pasien yang memenuhi RSUA ini tak hanya berasal dari Kota Surabaya. RSUA juga menjadi salah satu penopang yang dipercayai merawat limpahan kasus dari Bangkalan. Dari 74 pasien, 19 di antaranya berasal dari Bangkalan.

"Di ICU dari 14 orang, 9 nya dari Bangkalan. 60 di IRNA ada 10 dari Bangakalan. Kita tidak membeda-bedakan, ya. Semua pasien sama dan kita rawat dengan baik," ungkapnya.

Brihastami menekankan bahwa penuhnya rumah sakit bukan hanya karena kasus di Bangkalan yang tengah melonjak. Masyarakat secara umum harusnya menjaga protokol kesehatan agar bisa mencegah penyebaran COVID-19.

"Sejak sebelum lebaran, akhir-akhir ini yang paling sering penuh. Dimulai sekitar satu minggu sekali," ungkapnya.

Baca Juga: Waspada! Bed RSLI Surabaya Tersisa 33 Saja

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya