Tak Mau Disebut Meninggal karena COVID-19, Ngotot Bawa Pulang Jenazah

Hasil rapid test pasien tersebut nonreaktif

Surabaya, IDN Times - Ketegangan terjadi antara keluarga Abdul Muin (66) dan pihak RS Muji Rahayu, Senin malam (10/8/2020). Puluhan orang berkumpul di rumah sakit hingga jelang pergantian hari. Pasalnya, keluarga ingin mengambil jenazah Abdul Muin di rumah sakit tersebut.

Sementara pihak rumah sakit hendak memakamkan jenazahnya dengan protokol COVID-19. Sebab, yang bersangkutan meninggal dengan ciri-ciri COVID-19. Namun, akhirnya perseteruan tersebut berakhir damai.

1. Abdul Muin sempat rapid test dengan hasil nonreaktif

Tak Mau Disebut Meninggal karena COVID-19, Ngotot Bawa Pulang JenazahIlustrasi jenazah (IDN Times/Mia Amalia)

Anak Abdul Muin, Zaenab menjelaskan, ayahnya mengeluh sakit kepala dan tak nafsu makan sejak beberapa hari lalu. Ia kemudian dirawat jalan di RS Al Irsyad. Setelah sempat membaik, Abdul Muin kemudian mengeluh lemas lagi. Pihak RS Al Irsyad menyarankan agar Abdul Muin melakukan rapid test dan foto toraks

"Hasilnya negatif (nonreaktif). Kalau fotonya (toraks) tanda tanya. Tapi, setelah itu Abah (Abdul Muin) sudah gak lemes lagi kok," ujar Zaenab, Selasa (11/8/2020).

Namun, tiba-tiba kondisi kesehatan Abdul Muin kembali menurun dengan gejala sesak napas. Ia sudah mendapat pertolongan pertama dengan obat sesak napas pasaran, namun tidak kunjung membaik. Kemudian keluarga membawanya ke RS Muji Rahayu yang memiliki persediaan ventilator.

2. Keluarga ingin membawa pulang jenazah

Tak Mau Disebut Meninggal karena COVID-19, Ngotot Bawa Pulang JenazahSuasana RS Muji Rahayu, Surabaya, Senin malam (10/8/2020). IDN Times/Dok. Istimewa

Sesampainya di RS Muji Rahayu, baru 10 menit Abdul Muin memasuki kamar perawatan, dokter menyatakan ia meninggal dunia sekitar pukul 17.30 WIB, Senin (10/8/2020). Keluarga kemudian ingin mengambil jenazah Abdul Muin untuk dimandikan dan dimakamkan malam itu juga. Namun, pihak rumah sakit mencegah.

"Kenapa dipersulit? Kami cuma mau memakamkan Abah kami. Abah itu gak COVID-19. Kami loh ada buktinya surat negatif (nonreaktif)," tutur Zaenab.

Zaenab mengatakan, pihaknya ingin memakamkan Abdul Muin secara Islam. Mereka menolak Abdul Muin dimakamkan secara protokol COVID-19 lantaran percaya bahwa ia tidak terjangkit COVID-19. Akhirnya, puluhan warga di sekitar rumah Abdul Muin pun mendatangi RS Muji Rahayu.

Baca Juga: Bawa Jenazah Positif COVID-19, Ambulans di Pamekasan Diancam Dibakar

3. Rumah sakit hendak memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19

Tak Mau Disebut Meninggal karena COVID-19, Ngotot Bawa Pulang JenazahKepala BPB dan Linmas Surabaya Irvan Widyanto. IDN Times/Fitria Madia

Sementara itu, Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan, RS Muji Rahayu saat itu sedang menunggu rekam medis dari RS Al Irsyad.

Selain itu, gejala klinis yang dialami oleh Abdul Muin sebelum meninggal menyerupai COVID-19. Antara lain lemas dan sesak napas. Oleh karena itu, pihak RS Muji Rahayu hendak memakamkan Abdul Muin dengan protokol COVID-19.

"Tapi sudah mediasi. Di-back up juga oleh kepolisian," jelasnya.

4. Mediasi sempat alot

Tak Mau Disebut Meninggal karena COVID-19, Ngotot Bawa Pulang JenazahKepala BPB dan Linmas Surabaya Irvan Widyanto. IDN Times/Fitria Madia

Proses mediasi sempat berjalan alot selama berjam-jam. Selain keluarga Abdul Muin dan pihak rumah sakit, mediasi juga diikuti Kapolsek Tandes Kompol Ricky Tri Dharma dan Camat Tandes Dodot Wahluyo. Aparat kepolisian, Satpol PP, dan Linmas juga diterjunkan untuk menjaga situasi rumah sakit agar tetap kondusif meski ada puluhan orang di sana.

Setelah mediasi hingga tengah malam, akhirnya diambil keputusan bahwa jenazah akan dimakamkan sendiri oleh pihak keluarga. Ketua RT dan RW pun menjadi penanggung jawab atas prosesi pemakaman tersebut setelah menandatangani surat perjanjian.

"Alhamdulillah berakhir damai. Dimakamkan sendiri oleh keluarga, tapi tetap dengan prosedur pemakaman pasien COVID-19," sebut Irvan.

Baca Juga: Malang akan Punya Tempat Pemakaman Khusus Jenazah COVID-19

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya