Tahajud dan Puasa Sunnah, Kunci Panjang Umur CJH Tertua di Jatim

Umurnya sudah lebih dari seabad

Surabaya, IDN Times - Sumiati (107) tersenyum seraya memamerkan giginya yang hanya tinggal dua ketika disebut sebagai calon jemaah haji tertua di Jawa Timur. Meski sudah berusia seabad lebih, ia masih lancar berbicara, mendengar, dan melihat. Sumiati percaya diri ia kuat untuk mengikuti ibadah Haji dengan lancar.

 

1. Sempat sakit hingga rawat inap

Tahajud dan Puasa Sunnah, Kunci Panjang Umur CJH Tertua di JatimIDN Times/Fitria Madia

 

Sumiati merupakan calon jemaah haji asal Jombang yang masuk dalam kelompok terbang 53. Ia berangkat haji ditemani anaknya, Yatim Dwi Kaeksi (56). Ketika ditemui di kamarnya, Sumiati baru saja menyelesaikan rutinitasnya minum obat.

"Ibu masih sakit kemarin habis opname. Sakit jantung sama paru-paru. Tapi alhamdulillah seminggu sebelum berangkat ke sini (embarkasi Surabaya) sudah dibolehkan pulang dan boleh berangkat sama dokter," terang Yatim.

Naik haji merupakan cita-cita terbesar Sumiati. Dengan sekuat tenaga, ia berusaha sembuh dari terpaan sakit yang ia terima. Akhirnya doa dan usahanya terjawab, ia bisa ke tanah suci berbekal obat-obatan untuk 50 hari.

2. Sumiati rajin beribadah

Tahajud dan Puasa Sunnah, Kunci Panjang Umur CJH Tertua di JatimIDN Times/Fitria Madia

 

Yatim mengatakan bahwa ibunya bukan seorang wanita yang mudah jatuh sakit. Penyakitnya baru-baru ini saja dialami oleh Sumiati. Pasalnya, ibunya memiliki gaya hidup sehat dan gemar beraktivitas. Terbukti, wanita yang telah janda tersebut mampu hidup hingga berusia seabad lebih.

"Resepnya berdoa, ikhlas, yang sabar," tutur Sumiati ketika ditanya resep umur panjangnya.

Sumiati menuturkan bahwa ia selalu bangun pada pukul 03.00 WIB untuk melaksanakan salat tahajud. Sebelum tahajud, ia juga sudah mandi. Salat tahajud pun diteruskan dengan membaca Al-Quran serta berdoa hingga subuh tiba. Tiap hari Senin dan Kamis, Sumiati juga tak pernah absen berpuasa.

3. Hidup sehat menjadi kunci panjang umur

Tahajud dan Puasa Sunnah, Kunci Panjang Umur CJH Tertua di JatimIDN Times/Fitria Madia

 

Selain ibadahnya yang tekun, Sumiati juga menjaga pola makannya. Ia memiliki sepetak tanah yang dijadikannya kebun. Ia kerap menanam berbagai macam sayur mayur yang kemudian ia konsumsi sendiri.

"Kebon sendiri dimasak sendiri," tuturnya sembari memamerkan dua giginya lagi.

Tak hanya gemar makan sayur mayur, konsumsi air putih secara rutin juga merupakan salah satu kunci kesehatan Sumiati. Ia mengaku tak memiliki ramuan khusus seperti jamu-jamuan atau mengonsumsi teh dan kopi.

Baca Juga: Disabilitas dan Berekonomi Terbatas, Nenek Sarmi Tetap Semangat Haji

4. Mendaftar haji pada 2016

Tahajud dan Puasa Sunnah, Kunci Panjang Umur CJH Tertua di JatimIDN Times/Fitria Madia

 

Yatim mengatakan bahwa cita-cita untuk berhaji sudah lama dimiliki Sumiati. Namun kesempatan untuk mendaftar baru datang pada tahun 2016. Sumiati pun mendapat prioritas percepatan bersama Yatim. Kini keduanya akan menjemput cita-cita Sumiati.

"Ibu selalu berdoa mudah-mudahan sebelum dipanggil Allah SWT saya bisa dipanggil haji ke Makkah Madinah. Alhamdulillah sekarang dipanggil. Mohon doanya semoga ibu hajinya lancar, mabrur, dan sehat-sehat," pungkas Yatim.

Baca Juga: Bukan Rp35 Juta, Berapa Jumlah Biaya Ibadah Haji Sebenarnya?

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya