Surabaya Zona Merah Lagi, Pemkot Menduga karena Faktor Libur Idul Adha

Akan mengkaji lebih dalam bersama Dinkes

Surabaya, IDN Times - Kota Surabaya kini telah kembali memasuki zona merah COVID-19 setelah sempat beberapa hari menjadi zona oranye. Beberapa alasan penyebab hal tersebut telah diidentifikasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Namun, yang pasti penangan terhadap COVID-19 akan sama ketatnya dengan sebelumnya.

1. Surabaya kembali zona merah disebut karena tes masif

Surabaya Zona Merah Lagi, Pemkot Menduga karena Faktor Libur Idul AdhaPenampakan Kota Surabaya kembali jadi zona merah. Tangkapan layar aplikasi Bersatu Lawan COVID-19

Wakil Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto menganggap bahwa status zona merah yang dimiliki Surabaya berdasarkan jumlah kasus akumulasi positif COVID-19 yang semakin banyak. Kondisi tersebut juga disebabkan jumlah tracing dan testing yang masif.

"Sebetulnya zona merah ini kan karena kami tidak mengendurkan tracing. Tracing terus kami lakukan, malah personelnya ditambah. Dari hasil tracing itu langsung testing," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Jumat (21/8/2020).

2. Diduga karena ada momentum Hari Raya Idul Adha

Surabaya Zona Merah Lagi, Pemkot Menduga karena Faktor Libur Idul AdhaKepala BPB dan Linmas Surabaya Irvan Widyanto. IDN Times/Fitria Madia

Selain itu, Irvan menaksir bahwa penambahan kasus yang signifikan ini merupakan hasil dari libur Hari Raya Idul Adha. Perkiraan ini juga sesuai dengan pernyataan pakar mengenai kurva onset di Kota Surabaya yang menyebabkan zona merah kembali terjadi. 

"Selain tracing dan testing yang meningkat, kami akan evaluasi, sementara ini ada faktor setelah liburan Idul Adha. Kami evaluasi masih akan dilakukan pengkajian oleh teman-teman Dinkes," tuturnya.

Baca Juga: Jadi Kerumunan, Pemkot Hentikan Pertunjukan Seni di Alun-alun Surabaya

3. Strategi penanganan pandemik COVID-19 tetap sama

Surabaya Zona Merah Lagi, Pemkot Menduga karena Faktor Libur Idul AdhaKepala BPB dan Linmas Surabaya Irvan Widyanto. IDN Times/Fitria Madia

Meski kembali menjadi zona merah, Irvan mengatakan bahwa tidak ada perubahan yang signifikan pada strategi penanganan COVID-19. Yang jelas, pihaknya akan terus menggencarkan tracing dan memperbanyak tes swab PCR, serta mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Jadi kita jangan terjebak pada zona itu, yang jelas kami lakukan tracing secara masif," ungkapnya.

4. Labkesda Surabaya bisa periksa 1.200 spesimen sehari

Surabaya Zona Merah Lagi, Pemkot Menduga karena Faktor Libur Idul AdhaIlustrasi swab. IDN Times/ Muchammad

Selain itu, saat ini kemampuan Kota Surabaya untuk menguji spesimen COVID-19 semakin meningkat setelah mendapatkan bantuan alat-alat dari BNPB. Di Labkesda Surabaya saja, sekitar 1.200 spesimen bisa diperiksa dalam satu hari. Angka ini belum termasuk kemampuan rumah sakit-rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta yang berjumlah ratusan spesimen sehari.

"Secara masif tiap hari bisa testing 2.000 hingga 3.000 orang," papar Irvan.

Baca Juga: Sempat Oranye, Surabaya Kembali Jadi Zona Merah COVID-19

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya