Surabaya Jadi Kasus Aktif COVID-19 Tertinggi di Jatim, Ini Penyebabnya

Semoga kasus tak terus bertambah

Surabaya, IDN Times - Kasus COVID-19 di Kota Surabaya tampaknya sedikit bertambah setelah sempat melandai selama berminggu-minggu. Saat ini, Surabaya menduduki posisi pertama kasus aktif COVID-19 terbanyak di Jawa Timur. Menurut Satgas COVID-19 Kota Surabaya, kondisi ini dikarenakan aktifnya proses pencarian kasus di Kota Surabaya.

1. Ada 23 kasus aktif di Surabaya

Surabaya Jadi Kasus Aktif COVID-19 Tertinggi di Jatim, Ini Penyebabnya

Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya menempati posisi pertama dengan kasus aktif sebanyak 23 orang. Jumlah kasus ini bertambah sebesar 15 orang sekaligus pada Sabtu (13/11/2021). Setelah Surabaya, posisi kedua disusul oleh Kabupaten Malang dengan 20 kasus.

"Saat ini ada 23 kasus aktif di Surabaya," ujar Wakil Sekretaris Satgas COVID-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (14/11/2021).

Baca Juga: Sempat Nol, Pasien COVID-19 Asrama Haji Surabaya Kembali Bertambah

2. Karena ada pencarian kasus di Surabaya

Surabaya Jadi Kasus Aktif COVID-19 Tertinggi di Jatim, Ini PenyebabnyaIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Irvan menjelaskan, penambahan belasan kasus ini disebabkan oleh aktifnya pencarian kasus atau case finding di Kota Surabaya. Meski kasus melandai, tingkat testing dan tracing sebisa mungkin tidak diturunkan. Dengan demikian, kasus COVID-19 dapat sedini mungkin terdeteksi dan terungkap sehingga bisa meminimalisir penularan.

"Kita selalu aktif case finding, testing dan tracing. Jadi memang kasus yang ditemukan jadi banyak," tuturnya.

3. Tambahan kasus berasal dari pelaku perjalanan dan screening PTM

Surabaya Jadi Kasus Aktif COVID-19 Tertinggi di Jatim, Ini PenyebabnyaPemerintah Kota Surabaya meluncurkan Surabaya Medical Tourism (SMT) yang disertai dengan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021). (Dok. Pemkot Surabaya)

Dari belasan tambahan kasus COVID-19 yang ada di Kota Surabaya, Irvan mengatakan bahwa mayoritas berasal dari para pelaku perjalanan luar kota dan luar negeri serta hasil tes acak kepada siswa di sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Kebanyakan tambahan dari perjalanan luar kota dan screening PTM," ungkapnya.

Baca Juga: Sudah 4 Hari Pasien COVID-19 Asrama Haji Surabaya Tinggal 1 Orang

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya