Sudah Ada Rambu tapi Belum Diresmikan, FR Wonokromo Dilalui Pengendara

Surabaya, IDN Times - Frontage road (FR) sisi Barat, Wonokromo, Surabaya kini telah dapat dilalui oleh kendaraan bermotor. Separator jalan dan rambu-rambu juga telah dipasang. Meski demikian, jalan ini masih belum resmi dibuka lantaran terkendala pembebasan lahan.
1. FR Wonokromo bisa dilewati dan sudah tersedia rambu-rambu
Berdasarkan pantauan IDN Times, Jumat (25/10), FR Wonokromo kini telah dapat dilalui baik oleh kendaraan roda 2 maupun roda 4. Di tengah jalan terdapat separator dan rambu penunjuk jalan. Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, jalan tersebut dibagi lantaran FR memang merupakan jalur lambat.
"Jadi itu sebagai penanda. Karena frontage kan jalur lambat. Seperti di Jalan Ahmad Yani, soalnya penerus," ujar Irvan melalui WhatsApp kepada IDN Times.
2. Jalan belum resmi dibuka
Meski dapat dilewati kendaraan, Irvan mengatakan bahwa jalan tersebut masih belum resmi dibuka. Pasalnya, masih ada sebagian lahan yang belum dibebaskan. Irvan pun menunggu penyelesaian permasalahan tersebut hingga dapat meresmikan FR Wonokromo.
"Pemanfaatan sementara saja. Sambil menunggu pembebasan yang sisi utara," tuturnya.
Baca Juga: Mulai Februari, Roda Dua Harus Lewat Frontage Jalan A. Yani
3. Sebagian jalan belum selesai dikerjakan
Meski sebagian jalan telah teraspal dengan mulus, berdasarkan pantauan IDN Times masih ada jalan yang belum dirapikan. Irvan pun menunggu penyelesaian jalan tersebut dari Dinas PU dan Bina Marga. Pasalnya, saat ini Dinas PU juga sudah memulai pengerjaan Jembatan Joyoboyo yang nanti akan tersambung dengan FR Wonokromo.
"Kami tunggu dari PU. Semoga dapat selesai secepatnya," lanjutnya.
4. Akan buat alur lalu lintas baru
Meski FR Wonokromo telah dapat dilalui, Irvan mengaku masalah kemacetan di kawasan tersebut tak dapat selesai begitu saja. Ia telah menyiapkan beberapa rencana seperti pengadaan U Turn di bawah Jembatan Mayangkara dan pengubahan jalur fly over ketika jam puncak macet.
"Kami akan koordinasi dengan DAOP (PT KAI) untuk rekayasa lalu lintasnya karena saat palang pintu menutup akan macet sekali," tutupnya.
Baca Juga: GBT Jadi Venue Piala Dunia U-20, Dishub Surabaya Siapkan Transportasi