Sosok Mendiang Dokter Tommy, Guru Para Profesor yang Mengayomi

Terima kasih atas jasamu, Dok!

Surabaya, IDN Times - Sosok Dr. dr.Tommy Sunartomo, Sp.An., KIC, merupakan salah satu dokter sekaligus guru bagi banyak pihak. Kepergiannya akibat COVID-19 menorehkan duka bagi para rekannya baik di RSUD Dr. Soetomo maupun Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair).

1. Tommy adalah guru para profesor FK Unair

Sosok Mendiang Dokter Tommy, Guru Para Profesor yang Mengayomiunair.ac.id

Dekan FK Unair, Prof. Dr. dr. Budi Santoso,Sp.OG(K) mengibaratkan Tommy sebagai guru dari para profesor Fakultas Kedokteran Unair. Banyak lulusan terbaik tercetak berkat didikan Tommy mulai Budi sendiri hingga Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Dr. dr. Joni Wahyuadi Sp.BS(K).

"Saya ingat betul saat saya sedang menempuh pendidikan, saat itu saat masih menjadi Dokter Muda, dibimbing oleh beliau. Saya yang dibimbing langsung oleh beliau, juga sejawat dokter yang lain pasti sepemahaman, bahwa beliau adalah sosok guru yang sangat baik di mata mahasiswanya,” ujar Budi melalui keterangan tertulisnya, Selasa (24/8/2021).

2. Dikenal dengan sikap mengayomi kepada mahasiswanya

Sosok Mendiang Dokter Tommy, Guru Para Profesor yang MengayomiDuka mendalam dirasakan IDI Surabaya. Dok. Instagram IDI Surabaya.

Mendiang Tommy dikenal dengan sikap welas asihnya. Para mahasiswa FK Unair yang saat ini tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) pun menjadi saksi bagaimana sikap Tommy yang amat mengayomi mahasiswanya seperti sosok seorang ayah.

“Beliau selalu memastikan residen PPDSnya mengerti saat konsultasi. Bahkan, Setiap Hari Libur Besar seperti Idul Fitri/Idul Adha, beliau selalu mengirimkan makanan untuk tim jaga. Sangat baik beliau di mata kami,” kenang Chief PPDS Anestesi & Reanimasi FK Unair. dr. Pratama.

Baca Juga: Bernyali Tinggi! Cerita 4 Mahasiswa Unair Jadi Relawan Ruang Isolasi

3. Abdikan diri sejak tahun 1974

Sosok Mendiang Dokter Tommy, Guru Para Profesor yang Mengayomiunair.ac.id

Budi menjelaskan, mendiang Tommy lulus sebagai dokter umum dari FK Unair pada 1973. Ia kemudian lanjut mengambil studi Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi di institusi yang sama pada tahun 1978. Di berikutnya, ia mengikuti Pendidikan Intensive Care di Prancis dan mendapatkan gelar Konsultan Intensive Care di Tahun 1997.

Dokter Kelahiran 30 Juni 1946 ini memulai karir di FK Unair pada tahun 1974 sebagai Asisten di Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK Unair. Dua tahun kemudian, Tommy diangkat sebagai PNS dan pensiun pada tahun 2011. Hingga akhir hayatnya, sosok Tommy masih aktif menjadi Staf Pengajar di Departemen Anesesiologi dan Reanimasi FK Unair-RSUD Dr. Soetomo.

Tak hanya mengabdikan diri pada ilmu pengetahuan, sosok Tommy juga aktif di berbagai organisasi profesi antara lain sebagai Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Spesialis Anestesiologi & Reanimasi Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia. Selain itu juga aktif di Perhimpunan Kedokteran Gawat Darurat Indonesia, Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia, serta Perhimpunan Dokter Intensive Care Indonesia.

Baca Juga: Long COVID, Dokter Tommy Meninggal di 40 Hari Kematian Istrinya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya