Soal Racun Dioksin, Khofifah Panggil Pengusaha Tahu dan Pakar

Tapi dia tidak teliti racun di telur

Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masih belum tenang atas kabar kontaminasi dioksin akibat pengolahan pangan dengan bahan bakar sampah plastik di Jatim. Ia pun meminta Kementerian Pertanian dan perguruan tinggi untuk meneliti kandungan racun tersebut.

1. Khofifah panggil pengusaha tahu hingga peneliti

Soal Racun Dioksin, Khofifah Panggil Pengusaha Tahu dan PakarPemprov Jatim melakukan bernagai upaya untuk menjamin kualitas telur di pasaran. Dok/ humas Pemprov Jatim

Khofifah mengatakan, ia telah memanggil para pengusaha tahu. Mereka akan diajak duduk satu meja untuk membahas dugaan pencemaran dioksin akibat bahan bakar sampah plastik yang mereka gunakan. Selain dari pengusaha, ia juga mengundang peneliti dari Kementerian Pertanian dan Universitas Airlangga.

"Hari ini masih rapat lagi, karena dari Balai Besar Kementerian Pertanian juga datang mereka sangat komplit dari Unair juga," ujar Khofifah usai acara penyerahan DIPA di Grand City Convention Hall, Jumat (22/11).

2. Teliti kondisi tahu produksi Tropodo

Soal Racun Dioksin, Khofifah Panggil Pengusaha Tahu dan PakarGubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat melihat salah satu peternakan di kawasan Karangploso, Minggu (17/11/2019). Dok Humas Pemprov Jatim

Para pakar tersebut didatangkan Khofifah untuk memeriksa pencemaran racun pada tahu yang diolah dengan bahan bakar plastik. Ia mengkhawatirkan kondisi kelayakan tahu-tahu tersebut.

"Jadi sekarang sedang berproses di laboratorium. Tim dari Jakarta juga sudah datang, ada juga dari dinas peternakan dan dinas lingkungan hidup serta dinas kesehatan," terangnya.

Baca Juga: Disnak Jatim Ajak Tujuh Sentra Ayam Gelar Gerakan Makan Telur Bareng

3. Khofifah tetap yakin telur Jatim aman

Soal Racun Dioksin, Khofifah Panggil Pengusaha Tahu dan PakarIDN Times/Sukma Shakti

Kabar pencemaran dioksin ini berawal dari hasil penelitian empat lembaga IPEN, Ecoton, Nexus3 dan Arnika yang menyatakan bahwa sampel telur dari Jatim terbukti mengandung dioksin dengan kadar tinggi. Telur ini dihasilkan dari ayam yang memakan ampas tahu hasil pengolahan dengan sampah plastik.

Namun Khofifah memilih untuk tidak melakukan penelitian lanjut terhadap telur-telur yang ada di pasaran. Pasalnya, ia yakin telur lain di Jatim aman dikonsumsi.

"Produksi telur Jawa Timur adalah 8,2 miliar butir telur. Semua peternakan di Jawa Timur itu sudah menggunakan good farming practices, yang dijadikan sampling adalah 3 telur saja," tegasnya.

Baca Juga: Telur Tropodo Dikabarkan Beracun, Bupati Sidoarjo: Gak Apa-apa

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya