Semua Sekolah di Surabaya Simulasi Belajar Tatap Muka Setelah Lebaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan rencana pembelajaran tatap muka bagi siswa jenjang SD dan SMP. Simulasi besar-besaran akan dimulai setelah Hari Raya Idulfitri untuk mengejar kesiapan kembalinya siswa ke sekolah yang ditargetkan pada bulan Juli 2021.
1. Seluruh sekolah di Surabaya akan simulasi pembelajaran tatap muka
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjelaskan bahwa setelah Hari Raya Idulfitri, seluruh sekolah setingkat SD dan SMP di Surabaya diminta mulai menggelar simulasi pembelajaran tatap muka. Simulasi ini langsung diikuti 25 persen dari jumlah siswa untuk memastikan kesiapan sarana prasarana protokol kesehatan.
“Nanti yang jelas uji cobanya itu 25 persen dahulu. Tentunya ini bertahap ya. Siswa-siswi yang ikut simulasi juga bergiliran. Kita selalu bersinergi dengan pemprov melihat arahannya seperti apa. Itu yang kita jalankan," ujar Eri, Kamis (16/4/2021).
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka di Malang Dimulai Besok
2. Simulasi akan dievaluasi tiap minggu
Eri menerangkan bahwa ada berbagai aspek mengenai pencegahan penularan COVID-19 yang harus dipenuhi sekolah agar bisa menggelar pembelajaran tatap muka kembali. Dalam masa uji coba nanti, Satgas COVID-19 bersama Dinas Pendidikan Kota Surabaya akan mengevaluasi jalannya protokol kesehatan di tiap sekolah.
“Ya seperti ada pencuci tangan, mengenakan masker itu tetap diwajibkan. Kemudian kami lakukan terus pemantuan dan evaluasi tiap sepekan seperti apa perkembangannya,” tuturnya.
3. Optimistis pembelajaran tatap muka segera digelar
Kali ini, Eri optimistis bahwa pembelajaran tatap muka akan benar-benar digelar dan tak ditunda lagi. Pasalnya, para guru dan tenaga pendidikan lainnya telah tuntas divaksinasi. Dengan demikian, satu hal yang dikhawatirkan mengenai pembelajaran tatap muka pun sudah berkurang.
“Alhamdulillah seluruh guru sudah dilakukan vaksin, sehingga ini yang menjadi keyakinan kita. Dan tetap menjaga prokes,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo menambahkan bahwa salah satu persyaratan untuk siswa mengikuti pembelajaran tatap muka adalah persetujuan wali murid. Jika tak berkenan, siswa tersebut tetap diperbolehkan mengikuti pembelajaran jarak jauh.
“Dan tentunya secara medis dibenarkan. Itu berlaku untuk semua sekolah SD-SMP se-Surabaya ya tanpa terkecuali," tutupnya.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka di Jakarta, Disdik: Belum Ada Aduan Kasus COVID-19