Sebut Survei Eri-Armuji Salah, Machfud-Mujiaman Klaim Unggul 20 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Tim pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Wali-Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman akhirnya buka suara terkait klaim hasil survei internal PDIP yang mengunggulkan Eri Cahyadi-Armuji. Mereka menyebut jika sebenarnya mereka unggul 20 persen dari pasangan Eri-Armuji. Bukan Eri-Armuji yang unggul 6 persen.
1. Tim pemenangan sebut Machud-Mujiaman unggul 20 persen
Hal ini disampaikan oleh Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman (Maju), Imam Syafi’i. Berdasarkan survei internal yang mereka lakukan, pasangan Machfud-Mujiaman diklaim unggul 20 persen dibandingkan Eri-Armuji (Erji). Imam mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan kondisi yang ada di masyarakat bahwa Machfud-Mujiaman lebih dikenal di masyarakat.
"Hasil survei internal kami justru pasangan MAJU unggul 20 persen," ujarnya, Selasa (27/10/2020).
2. Kalau Eri-Armuji memang unggul, Risma tak perlu susah-susah kampanye
Imam menganggap bahwa hasil survei yang diklaim oleh tim Eri-Armuji tak sesuai dengan praktik di lapangan. Pasalnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini masih berupaya keras mengampanyekan mereka hingga timbul beberapa laporan dugaan pelanggaran pilkada yang menyangkut nama Risma.
"Kalau Erji memang sudah unggul dari Maju, kan mestinya Bu Risma bisa lebih tenang. Bukan sebaliknya harus ngoyo sampai banyak laporan dugaan adanya pelanggaran dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Bu Risma untuk memenangkan Erji," tuturnya.
Baca Juga: PDIP Sebut Eri-Armuji Unggul 6 Persen, MA: Kalau Kalah Tambah Nangis
3. Nilai survei yang dilakukan tidak bagus
Lebih lanjut, Imam menilai jika survei internal yang digunakan oleh tim Eri-Armuji tidak bagus. Sehingga untuk menutupi hal tersebut, Imam menduga pihak lawannya menggunakan framing dan pengembangan narasi di media.
"Saya justru merasa curiga hasil survei internal mereka kurang bagus sehingga terus menerus membuat narasi yang mengingkari fakta dan akal sehat. Karena sekali lagi hasil survei internal kami, Poltracking, unggul jauh," ungkap mantan wartawan tersebut.
4. Tegaskan tidak lakukan pembohongan publik
Imam melanjutkan, pihaknya tidak akan menggunakan praktik klaim salah seperti yang dilakukan kubu lawan. Yang jelas, hasil survei bukan yang utama dalam kontestasi pilkada. Masyarakat bebas mau percaya atau tidak dengan survei masing-masing paslon.
"MAJU tidak akan menggunakan cara-cara keji, fitnah dan tidak beradab. Pak Machfud Arifin sudah menegaskan harus menang dengan bermartabat," tukasnya.
Baca Juga: Machfud Sebut Tak Peduli Survei PDIP, Jubir Eri-Armuji: Ada yang Galau