Reserse Sekaligus Penulis, Sosok Irjen Fadil Imran

Ia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya yang baru

Surabaya, IDN Times - Kapolda Jawa Timur, Irjen Muhammad Fadil diangkat sebagai Kapolda Metro Jaya Senin, (16/11/2020). Ia menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana yang dicopot bersama Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi karena dianggap lalai dan tidak melaksanakan perintah terkait penegakan protokol kesehatan COVID-19.

Lantas, siapakah sosok Fadil?

1. Sebelumnya Fadil adalah Staf Ahli Kapolri

Reserse Sekaligus Penulis, Sosok Irjen Fadil ImranIrjen Pol Fadil Imran (tengah) saat menjabat Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri merilis engungkapan sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial. Antara Foto/ Reno Asnir

Berdasarkan Surat Telegram Kapolri nomor ST/1377/V/2020 tertanggal 1 Mei 2020, Luki akan diangkat menjadi Wakalemdiklat Polri. Sedangkan Fadil sebelumnya merupakan Staf Ahli  Kapolri Bidang Sosial dan Budaya.

Fadil lahir di Makassar 14 Agustus 1968. Dia merupakan alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Ini adalah pertama kalinya bagi Fadil mengemban jabatan sebagai kapolda. 

2. Berlatarbelakang reserse

Reserse Sekaligus Penulis, Sosok Irjen Fadil ImranIlustrasi polisi. IDN Times/Arief Rahmat

Jika selama hampir 2 tahun Jatim dipimpin oleh Luki yang berlatar belakang intelkam, Fadil adalah seorang polisi yang besar di bidang reserse. Mayoritas jabatan yang pernah diembannya berkutat di dunia reserse. Antara lain adalah Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008), Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya (2009), Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri (2011), Dirreskrimum Polda Kepri (2011), Kapolres Metro Jakbar (2013), Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2015), Dirreskrimsus Polda Metro Jaya (2016), Wadirtipideksus Bareskrim Polri (2016), Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017), Direktur Tindak Pidana Tertentu (2018).

Baca Juga: COVID-19, Polda Jatim Modifikasi Ops Keselamatan Semeru Tahun Ini

3. Aktif dalam pengungkapan kejahatan siber

Reserse Sekaligus Penulis, Sosok Irjen Fadil ImranIlustrasi. pixabay.com

Salah satu kesamaan Luki dan Fadil adalah minatnya dalam memberantas tindak pidana di internet. Sejak Fadil menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, ia kerap kali melakukan pengungkapan kasus kejahatan siber. Salah satunya yaitu pencabulan terhadap ratusan anak-anak melalui Facebook dengan kedok pembersihan aura.

Selain itu Fadil juga mengungkap pelaku pembajakan film DKI Reborn yang disebar melalui internet. Namanya juga sempat populer usai menyelamatkan akun media sosial seorang aktor sekaligus anak Venna Melinda, Varrel Bramasta.

Hingga akhirnya, Fadil menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada 2017. Namun, ia dimutasi usai mengungkap kelompok penyebar ujaran kebencian dan hoaks Muslim Cyber Army yang sempat menggemparkan jagat media sosial.

4. Seorang kriminolog dengan 2 buku tentang mutilasi

Reserse Sekaligus Penulis, Sosok Irjen Fadil ImranIrjen Pol Fadil Imran (tengah) kala menjabat sebagai Direktur Cybercrime Bareskrim Polri memperlihatkan sejumlah barang bukti saat rilis tiga kasus kejahatan dunia "online" di Mabes Polri. Antara Foto/ Reno Esnir

Selain aktif sebagai anggota kepolisian, Fadil juga merupakan seorang cendekiawan. Pria yang merupakan lulusan Pasca Sarjana Departemen Kriminologi FISIP Universitas Indonesia ini sempat menelurkan dua buku dengan tema yang sama yaitu "Mutilasi dalam perspektif kriminologi: tinjauan teoritis lima kasus mutilasi di Jakarta" dan "Mutilasi di Indonesia: modus, tempus, locus, actus" pada tahun yang sama yaitu 2015.

Fadil sebagai seorang kriminolog juga sempat diundang pada acara Mata Najwa pada 2014 untuk membahas disertasinya yang berjudul "Studi kejahatan mutilasi di Jakarta: prespektif pilihan rasional dari lima pelaku". Kepada jurnalis Najwa Shihab, Fadil menjelaskan bagaimana para pelaku mutilasi memiliki rasionalitas terbatas untuk melakukan tinjak kejahatan pembunuhan dan pemotongan organ tubuh korban.

5. Anaknya merupakan anggota DPR RI

Reserse Sekaligus Penulis, Sosok Irjen Fadil ImranDari kiri ke kanan: Farah Puteri Nahlia, Kapolri Jenderal Idham Aziz, dan Irjen Pol Fadil Imran. Instagram.com/farahputerinahlia

Selain jejak Fadil secara pribadi, sosok anak perempuannya juga menarik perhatian publik. Ia adalah Farah Puteri Nahlia, salah satu anggota DPR RI termuda periode 2019-2024 dari Partai Amanat Nasional (PAN). Saat terpilih, Farah masih berusia 23 tahun.

Selain disorot karena usianya yang masih muda dan prestasi akademiknya, Farah juga sempat menjadi perbincangan lantaran kekayaannya. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta Farah tercatat mencapai Rp17,236 miliar. Harta terbesar Farah diwujudkan dalam tanah seluas 480 meter persegi di daerah Jakarta Selatan yang nilainya mencapai Rp15,429 miliar.

Baca Juga: Polda Jatim Klaim Angka Kriminalitas Menurun Selama Wabah Corona

Topik:

  • Dida Tenola
  • Jumawan Syahrudin
  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya