Ratusan Ojol Turun ke Jalan, Minta Jaring Pengaman Sosial

Mereka sempat menghentikan ojol lain yang melintas

Surabaya, IDN Times - Ratusan pengemudi ojek daring alias ojol di Jawa Timur kembali menggelar aksi unjuk rasa dengan tajuk Front Driver Ojek Online Tolak Apikator Nakal (Frontal), Selasa (6/4/2021). Kali ini, mereka menuntut Jaringan Pengaman Sosial (JPS) kembali diberikan kepada para pengemudi ojol.

1. Ratusan ojol demo dan long march

Ratusan Ojol Turun ke Jalan, Minta Jaring Pengaman SosialAksi unjuk rasa ojol di Surabaya, Selasa (6/4/2021). Dok. Istimewa

Para pengemudi ojol ini memulai aksinya dengan long march dari Frontage Ahmad Yani hingga Kantor Gubernur Jawa Timur. Kemudian mereka menyampaikan aspirasinya dengan orasi-orasi dari mobil komando. Dengan mengenakan seragam jaket hijau-hitam, ratusan ojol ini memenuhi jalanan 

"Diawali melewati ruas jalan Frontage A Yani menuju Kantor Dishub, terus ke Kantor Diskominfo lalu Polda Jatim, terus Pertamina, kantor Gojek dan Grab, DPRD Jatim dan terakhir Kantor Pemprov,” ujar Humas Frontal, David Walalangi, Selasa (6/4/2021).

2. Tuntut berbagai bantuan dari Pemprov

Ratusan Ojol Turun ke Jalan, Minta Jaring Pengaman SosialAksi unjuk rasa ojol di Surabaya, Selasa (6/4/2021). Dok. Istimewa

Dalam aksi itu, para ojol menuntut pemberian JPS kembali. Selain itu, mereka juga ingin adanya subsidi BBM. Mereka menganggap bahwa para ojol masih amat kesulitan di tengah pandemik sehingga Pemprov Jatim perlu memberikan mereka bantuan.

“Subsidi BBM baik dengan Program Langit Biru (PLB) atau program subsidi lain nya, brantas oknum debt colector, potongan 20 persen bagi driver yang memberatkan, CSR dari perusahaan aplikasi untuk driver online, dan standar tarif netto driver,” tutur David.

Baca Juga: Kocaknya Kelawatan, Ini 9 Kelakuan Penumpang Ojol yang Bikin Elus Dada

3. Mediasi dengan Pemprov tak memberi hasil

Ratusan Ojol Turun ke Jalan, Minta Jaring Pengaman SosialAksi unjuk rasa ojol di Surabaya, Selasa (6/4/2021). Dok. Istimewa

David menjelaskan bahwa sebenarnya mereka sudah menggelar mediasi dengan pihak Pemprov Jatim pada Senin (5/4/2021). Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan jalan tengah. Akhirnya, mereka pun memutuskan untuk menggelar aksi.

“Harusnya dalam hal ini Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) proaktif, karena masyarakat yang bekerja sebagai driver online ini, merupakan masyarakat Jatim, kenapa harus menunggu ada aksi baru ada reaksi,” ungkapnya.

4. Sempat paksa ojol lain yang melintas

Ratusan Ojol Turun ke Jalan, Minta Jaring Pengaman SosialIlustrasi Ojek Online (IDN Times/Sukma Shakti)

Selama jalannya aksi, para ojol juga beberapa kali melakukan sweeping atau menghentikan ojol-ojol lain yang melintas. Jika mereka tak membawa penumpang, mereka dipaksa ikut dalam rombongan demo. Sementara jika sedang membawa penumpang, mereka diminta membalik jaket agar tak terlihat sebagai ojol.

“Bukan memaksa, ada tradisi dari teman-teman, agar bagaimana teman-teman yang lain untuk aktif. Untuk bersikap rasional juga seperti itu,” tutup David.

Baca Juga: 10 Potret Ragam Abang Ojol Terima Ongkos dan Uang Tip dari Pelanggan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya