PT KAI Tutup Perlintasan Liar di Bojonegoro Usai Kereta Vs Angkot
Dok. IDN Times/Istimewa
Bojonegoro, IDN Times - Menyusul maraknya kecelakaan kereta api di perlintasan liar, PT KAI akhirnya menutup perlintasan kereta api liar terutama yang berada di kawasan DAOP VIII. Hal ini disampaikan oleh Manajer Humas Daop VIII Surabaya, Gatut Sutyatmoko, melalui pesan singkat, Jumat (2/11).
Baca Juga: Mesin Mendadak Mogok, Sebuah Angkot Disambar Kereta
1. Lokasi kecelakaan dengan angkot ditutup
Dok. IDN Times/IstimewaGatut menjelaskan, penutupan dilakukan di km 152 + 500 antara Babat, Lamongan/Bowerno, Bojonegoro, tempat kejadian kecelakaan lalu lintas KA 211 Maharani dengan angkot pada Kamis (1/11).
"Kegiatan tersebut dilakukan oleh tim dari Unit Jalan Rel dan Jembatan didampingi pengamanan oleh Anggota Polsuska DAOP 8 Surabaya," ujarnya, Jumat (2/11).
2. Ada 9 perlintasan lagi yang akan ditutup permanen
Dok. IDN Times/IstimewaSelain perlintasan tersebut merupakan perlintas liar, penutupan ini juga demi keselamatan warga agar tidak lagi melintasi perlintasan rel tak berpalang pintu.
"Ditutup permanen menggunakan alat berat becho. Diprogramkan 9 perlintasan liar lagi yg rencana akan ditutup," imbuhnya.
Kesembilan perlintasan itu, kata Gatut, terletak di Kabupaten Sidoarjo, Lamongan, dan Bojonegoro.
3. Ditutup atas izin pemerintah daerah
Dok. IDN Times/IstimewaGatut menjelaskan, sesuai UU nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian mencantumkan bahwa tanggung jawab menutup perlintasan liar tersebut sebenarnya berada di tangan pemerintah baik pusat maupun daerah.
"Tentunya PT KAI sebelum melakukan penutupan tersebut sudah pemberitahuan dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat," pungkas Gatut.
Baca Juga: Marak Kecelakaan di Rel Kereta Tanpa Penjagaan, Ini Imbauan KAI
