Prokes Ketat, Surabaya Optimistis Cegah Klaster Sekolah

Dispendik klaim tak ada hambatan dalam PTM

Surabaya, IDN Times - Salah satu hal yang ditakutkan dalam pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yaitu terjadinya klaster COVID-19. Meski Jawa Timur menjadi daerah dengan klaster PTM terbanyak, Pemerintah Kota Surabaya merasa optimistis bisa mencegah klaster di sekolah.

1. Surabaya tak terburu-buru saat mengizinkan sekolah untuk buka

Prokes Ketat, Surabaya Optimistis Cegah Klaster SekolahWali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meninjau pembelajaran tatap muka di salah satu SMPN di Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Kelapa Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo menjelaskan, pelaksanaan PTM di Kota Surabaya dilaksanakan beradasarkan hasil asesmen Satgas COVID-19. Sekolah yang diperbolehkan menggelar PTM harus lolos asesmen. Ia memastikan bahwa pembukaan sekolah di Surabaya tidak terburu-buru.

“Total SD yang sudah melakukan PTM terbatas  mulai Senin sebanyak 112 sekolah, baik negeri maupun swasta. Sedangkan jenjang SMP 101 sekolah. Jumlah ini terus bertambah dan dinamis seiring selesainya asesmen," ujarnya, Jumat (24/9/2021).

Baca Juga: Bantu Tetangga, Surabaya Kirim 300 Nakes untuk Vaksinasi Sidoarjo

2. Satgas Mandiri dan kepala sekolah diminta tegas

Prokes Ketat, Surabaya Optimistis Cegah Klaster SekolahWali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meninjau pembelajaran tatap muka di salah satu SMPN di Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Pihaknya pun meminta Satgas Mandiri sekolah bersama kepala sekolah untuk selalu memantau pergerakan orang-orang yang berlalu lalang di lingkungan sekolah. Setiap orang harus dipastikan kesehatannya untuk menghindari kemungkinan terinfeksi COVID-19.

“Kalau ada tanda-tanda tidak sehat, maka pihak sekolah wajib melakukan tindakan-tindakan dan meminta yang bersangkutan tidak beraktivitas di sekolah. Jadi, kalau dia guru bisa mengajar online dari rumah, dan kalau siswa kita minta untuk mengikuti daring dari rumahnya,” tuturnya.

3. Sekolah diminta evaluasi harian

Prokes Ketat, Surabaya Optimistis Cegah Klaster SekolahWali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meninjau pembelajaran tatap muka di salah satu SMPN di Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Supomo juga mengharuskan pihak sekolah melakukan evaluasi harian yang dikirimkan langsung ke Dispendik Kota Surabaya. Laporan evaluasi harus mencakup kondisi sekolah selama proses pembelajaran PTM terutama mengenai pelaksanaan prokes.

“Nah, evaluasi harian itu kita sampaikan kepada para pakar. Biasanya kita rapat bersama pakar seminggu sekali untuk mengevaluasi PTM ini. Biasanya, pakar ini juga datang ke sekolah-sekolah untuk memantau langsung, sehingga mereka bisa mengikuti perkembangan PTM itu dan bisa lebih tepat dalam mengevaluasi,” ungkapnya.

4. Klaim tak ada hambatan sejauh ini

Prokes Ketat, Surabaya Optimistis Cegah Klaster SekolahWali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meninjau pembelajaran tatap muka di salah satu SMPN di Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Hingga saat ini, lanjut Supomo, pihaknya belum menemukan hambatan dalam pelaksanaan PTM di sekolah. Ia yakin pihak sekolah bisa menjaga peneparan protokol kesehatan dengan ketat.

“Namun, kadang masih ada siswa yang maskernya melorot, sehingga langsung diingatkan oleh satgas mandiri. Jadi, terkadang siswa itu lupa, sehingga kami ingatkan. Yang lain alhamdulillah sudah sesuai prokes,” pungkasnya.

Baca Juga: Meubelair Lapas Surabaya, Industri Napi yang Tembus Pasar Dunia

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya