PMI Jatim yang Positif COVID-19 Bertambah Menjadi 76 Orang

PMI jalani karantina berlapis

Surabaya, IDN Times - Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dinyatakan positif COVID-19 saat kembali ke Jawa Timur terus bertambah. Data terbaru, kini telah ada 76 PMI yang diketahui positif COVID-19.

Baca Juga: Khofifah Bawakan Ketupat Sayur, Obati Rindu PMI yang Karantina

1. Jumlah PMI positif COVID-19 bertambah jadi 76 orang

PMI Jatim yang Positif COVID-19 Bertambah Menjadi 76 OrangGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat membagikan ketupat sayur kepada PMI, Kamis (13/5/2021). Dok Humas Pemprov Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, hingga Kamis (13/5/2021) telah ada 8.188 PMI yang tiba di Jatim. Dari jumlah tersebut, 76 diketahui positif COVID-19. Sementara, 359 orang belum mendapatkan hasil tes swab PCR. Sedangkan sisanya dinyatakan negatif COVID-19.

"Saat datang disini, diswab jika hasilnya negatif dapat dijemput daerahnya dan pulang untuk dilanjutkan karantina lokal. Kalau positif dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura. Saat ini tercatat 76 yang positif," ujar Khofifah, Jumat (14/5/2021).

2. PMI yang negatif akan kembali di karantina di daerahnya masing-masing

PMI Jatim yang Positif COVID-19 Bertambah Menjadi 76 OrangIlustrasi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengikuti Rapid Test COVID-19 (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Khofifah melanjutkan, PMI yang telah dinyatakan negatif tidak serta merta bisa pulang ke rumahnya. Ia akan mendapat surat keterangan negatif COVID-19 dan surat jalan untuk kembali ke daerahnya masing-masing. Setiba di daerahnya, PMI tersebut akan dikarantina di centra-shelter selama 3 hari. Setelah itu, PMI akan menjalani swab kedua. Ini berlaku baik bagi PMI asal Jatim maupun Provinsi luar Jatim.

"Karantina berlapis harus dilakukan agar semua senantiasa terlindungi dan dipastikan sehat, baik keluarga yang ada di kampung, pun PMI sendiri," tuturnya.

3. Karantina berlapis untuk cegah COVID-19

PMI Jatim yang Positif COVID-19 Bertambah Menjadi 76 OrangIlustrasi ruang isolasi pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/Jojon)

Khofifah menuturkan bahwa karantina berlapis ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan COVID-19 yang mungkin saja terbawa dari luar Jatim. Bukan hanya dari luar negeri, yang datang dari kota lain dari luar Jatim pun harus melakukan karantina.

"Pengkarantinaan ini merupakan usaha untuk memastikan bahwa para pekerja migran dan keluarga mereka tetap aman dan terjaga dari penyebaran COVID-19," ungkapnya.

Baca Juga: 5.524 PMI Jatim Sudah Diswab PCR, Positif COVID-19 Jadi 56 Orang

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya