Pipa Bocor Empat Hari, PDAM Surya Sembada Rugi Lebih dari Rp10 Miliar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp10 miliar akibat bocornya pipa di Gunung Anyar. Jumlah ini belum termasuk dana yang dibutuhkan untuk mengatasi kerusakan pada pipa berdiameter 1000 milimeter tersebut.
1. Ada dua jenis kerugian dialami PDAM
Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Mujiaman mengatakan, ada dua jenis kerugian yang dialami oleh PDAM yaitu opportunity loss dan corrective loss. Opportunity loss adalah kerugian akibat gagalnya PDAM mendapatkan pemasukan dari pemasokan air bersih ke rumah-rumah pelanggan.
"Kita kalau normal kan mengirimkan air ke masyarakat sehingga dapat bayaran. Sementara ini airnya terbuang. Sehingga ada kerugian opportunity loss yang dialami," ujar Mujiaman saat ditemui di kantornya, Senin (9/3).
2. Rugi hingga Rp10 miliar
Berdasarkan data yang ia miliki, kejadian pipa bocor di Gunung Anyar itu berdampak pada 180.000 sambungan atau 180.000 rumah. Dalam sehari, harusnya ia bisa mendapatkan uang hingga Rp2,5 miliar. Tapi sejak Kamis-Minggu (5-8/9), air bersih itu gagal tersalurkan ke rumah-rumah warga.
"Jadi kita rugi selama 4 hari. Bisa dihitung kalau sehari Rp2,5 miliar, totalnya kita rugi berapa," imbuhnya.
3. Corrective loss belum dihitung
Kerugian itu, belum lagi termasuk dana tambahan yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki pipa tersebut atau corrective loss. Pasalnya, pipa yang bocor merupakan pipa Jaringan Distribusi Utama yang besar dan tebal. Proses perbaikannya pun membutuhkan banyak tenaga dan alat.
"Kalau corrective loss kami belum menghitung jumlahnya berapa," tuturnya.
Kerugian ini, lanjut Mujiaman, termasuk dalam kerugian perusahaan. Belum lagi kerugian yang dialami Pemerintah Kota Surabaya selama membantu menangani kejadian pipa bocor tersebut.
Baca Juga: Dapat Bantuan dari PUPR, Pipa PDAM Kota Malang Diganti
4. Masyarakat juga mengalami banyak kerugian
Namun Mujiaman menambahkan, yang paling banyak mengalami kerugian adalah masyarakat. Pasalnya banyak masyarakat yang mengeluh tak bisa beraktivitas dengan normal tanpa air bersih. Apalagi warga yang mata pencahariannya bergantung pada air bersih PDAM.
"Contohnya penjual bakso. Gara-gara airnya mati, dia jadi gak bisa jualan bakso. Tidak hanya rugi biasa, ia juga jadi tidak bisa mendapat penghasilan," ungkapnya.
Baca Juga: Pipa Rusak karena Tiang Pancang, Warga Gununganyar Krisis Air Bersih