Survei FISIP UINSA, MAJU Unggul Tipis dari ERJI di Pilkada Surabaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Survei Pilkada Surabaya terbaru yang dirilis oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) menyatakaan bahwa Pasangan Calon Wali-Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) unggul tipis dari lawannya, Eri Cahyadi-Armuji (Armuji). Keunggulan ini berdasarkan keinginan warga untuk perbaikan tingkat pengangguran dan jaminan kesehatan.
1. Survei FISIP UINSA melibatkan 350 responden
Kepala Prodi Ilmu Politik FISIP UINSA, Holilah, M. Si menuturkan bahwa survei ini dilaksanakan pada 2-12 November 2020 dengan total 350 responden. Ia mengklaim tingkat kepercayaan dari hasil jajak pendapat tersebut adalah 95 persen. Mayoritas responden yang terpilih beragama Islam sebesar 96,5 persen.
"Kami menggunakan metode multistage random sampling," ujarnya, Selasa (24/11/2020).
2. MAJU unggul tipis
Hasilnya, tingkat elektabilitas MAJU sebesar 46 persen. Sementara ERJI berada di angka 42,86 persen.
Untuk popularitas, MAJU unggul tipis sebesar 47,4 persen dibanding ERJI yang meraup 47,1 persen. Untuk akseptabilitas, MAJU lagi-lagi unggul tipis sebesar 47,4 persen, sedangkan ERJI 46,3 persen.
"Selisihnya cukup tipis, ya. Kecuali untuk elektabilitas itu lumayan, selisih 3,14 persen," lanjutnya.
Baca Juga: ERJI Menang di Survei SMRC, Machfud Arifin: Itu Kan Versi Mereka
3. Pemilih tergolong rasional
Dalam survei ini, Holilah mengatakan bahwa dalam memilih kandidat Cawali, mayoritas masyarakat di Kota Surabaya tergolong rasional dan bukan emosional. Ia menyimpulkan hal ini dari faktor preferensi yang telah dipilih oleh para koresponden.
"Hal ini dibuktikan dengan tingginya preferensi pada program dan visi-misi (29,4 persen), kemampuan memimpin (23,7 persen), pengalaman (10,1 persen), dan hanya sebagian kecil yang kecenderungan sosiologis misalnya faktor agama (7,7 persen)," tuturnya.
4. Pengangguran dan kesehatan jadi permasalahan utama
Holilah melanjutkan, keunggulan tipis MAJU didasari beberapa permasalahan yang menurut masyarakat masih menjadi pekerjaan rumah dari Tri Rismaharini dan harus diselesaikan oleh penerusnya. Permasalahan yang paling banyak dipilih adalah pengangguran.
"Tiga urutan permasalahan utama yang perlu diselesaikan oleh pemimpin Kota Surabaya mendatang menurut responden adalah masalah pengangguran (27,9 persen), masalah jaminan kesehatan (20,4 persen), dan pelayanan jaminan pendidikan (15,8 persen)," paparnya.
Baca Juga: Pilkada Surabaya, Eri Angkat Bicara soal Keunggulan di Survei SMRC