Pemkot Haruskan Perusahaan di Surabaya Swab PCR Pekerja yang Mudik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Arus balik setelah mudik menjadi salah satu potensi besar pemicu lonjakan kasus COVID-19. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota Surabaya pun mewajibkan perusahaan di Kota Surabaya untuk mendata pekerjanya yang sempat melakukan perjalanan luar kota selama masa libur lebaran. Tak hanya itu, mereka juga diimbau untuk melaksanakan tes swab PCR.
1. Keluarkan SE antisipasi COVID-19 untuk perusahaan
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan, kewajiban ini disampaikan kepada perusahaan di Surabaya melalui surat edaran (SE) 443/5359/436.8.4/2021. SE ini ditujukan kepada para pengusaha, pengelola UMKM, Kamar Dagang Industri (KADIN), dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
"Dengan berakhirnya penyekatan, sebagai bentuk langkah antisipasi kami mengeluarkan SE bagi para perusahaan untuk bisa lebih meningkatkan kewaspadaannya,” ujar Febri, Selasa (25/5/2021).
2. Perusahaan wajib mendata karyawannya yang berpergian
Febri mengatakan bahwa setiap perusahaan wajib mendata pekerjanya apakah mereka melakukan perjalanan luar kota atau tidak selama masa libur lebaran. Hasil pendataan ini pun harus dilaporkan kepada Satgas COVID-19 melalui kelurahan/kecamatan setempat.
“Semua itu kami lakukan untuk melindungi perusahaan serta karyawannya. Jadi sebaiknya diantisipasi untuk penyebaran ini. Karena gejalanya berbeda. Alangkah lebih bijaknya kita bergotong royong dan bersama-sama menjaga kota,” tuturnya.
3. Harus dites swab jika berpergian
Setelah didata, para karyawan yang berpergian itu juga harus dites swab PCR. Selama menunggu hasil swab keluar, mereka harus dikarantina. Jika hasilnya negatif, mereka dapat melanjutkan pekerjaan seperti normal.
“Namun sebaliknya, ketika hasilnya positif wajib isolasi. Sembari menunggu hasil, mereka wajib karantina hingga hasilnya dinyatakan keluar. Kalau ada yang positif maka akan langsung kami tindaklanjuti dengan tracing dan lockdown,” ungkapnya.
Baca Juga: Angka Swab PCR di Jakarta Menurun, Warga Cenderung Gunakan Antigen