Nakes Boleh Lega! BOR RS COVID-19 Surabaya Tinggal 14 Persen Saja

Semoga pandemik segera berakhir

Surabaya, IDN Times - Turunnya tren kasus COVID-19 di Kota Surabaya berdampak langsung pada kondisi keterisian rumah sakit. Jika sebelumnya pasien harus menumpuk hingga antre di Instalasi Gawat Darurat (IGD), saat ini kapasitas RS rujukan COVID-19 hanya terisi sebagian saja bahkan tak sampai setengahnya. Para tenaga kesehatan pun dapat bernapas lega atas kondisi ini.

1. BOR RS COVID-19 di Surabaya tinggal 14,33 persen saja

Nakes Boleh Lega! BOR RS COVID-19 Surabaya Tinggal 14 Persen SajaBalai Kota Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, RS rujukan COVID-19 hampir kosong. Pasien yang sedang dirawat dapat dihitung jari. Bahkan, kebanyakan merupakan pasien luar Kota Surabaya. Berdasarkan data terbaru, Bed Occupancy Rate (BOR) RS COVID-19 di Kota Surabaya hanya terisi 14,33 persen saja.

"Alhamdulillah, saat ini tinggal 14,33 persen saja," ujar Feny, sapaan akrab Febria saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (20/9/2021).

Baca Juga: Parade 19 September Surabaya Virtual, Wisata Sejarah di Rumah Saja!

2. RS rujukan kosong dan mulai lengang

Nakes Boleh Lega! BOR RS COVID-19 Surabaya Tinggal 14 Persen SajaWali Kota Surabaya Eri Cahyadi senam bersama di Hotel Asrama Haji. (Dok. Pemkot Surabaya)

Hal serupa juga disampaikan oleh Koordinator Wilayah Persatuan Rumah Sakit (Korwil Persi) Surabaya, dr Didi Darmahadi Dewanto. Ia mendapat laporan dari RS-RS yang ada di Kota Surabaya jika kedatangan pasien COVID-19 mulai melambat. Tak ada lagi antrean di IGD-IGD lantaran ruang perawatan COVID-19 masih tersedia.

"Tempat saya saja, tinggal 2 pasien dengan kondisi sudah bagus. Tinggal memulangkan saja," tutur pria yang juga merupakan Direktur Utama RS Husada utama ini.

Berdasarkan data Sistem Informasi Rawat Inap Rumah Sakit (Siranap) Kemenkes RI, RS rujukan COVID-19 di Surabaya memang sudah banyak tersedia. Contohnya RSUD Dr Soetomo yang saat ini masih ada 66 tempat tidur tersedia. Ada pula RSUD dr Mohamad Soewandhie yang memiliki 33 tempat tidur kosong bagi pasien COVID-19.

3. Para nakes bisa bernapas sedikit lega

Nakes Boleh Lega! BOR RS COVID-19 Surabaya Tinggal 14 Persen SajaPetugas vaksinasi Kota Surabaya tengah mempersiapkan dosis vaksin. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Didi menggambarkan bahwa para tenaga kesehatan di RS kini sudah bisa bernapas sedikit lega. Nakes yang harus bekerja keras lantaran jumlah pasien yang membludak pada Juni-Juli lalu kini sudah bisa sedikit beristirahat sehingga pasien COVID-19 yang datang dapat tertangani dengan maksimal.

"Kondisi sekarang ini kami bisa beristirahat dengan turunnya COVID-19 yang sangat signifikan. Kami berharap kondisi ini bisa dipertahankan. Kami bisa beristirahat saat ini. Tinggal membuat strategi supaya tidak berulang," ungkapnya.

4. Ruang perawatan yang sempat dialihkan untuk COVID-19 sudah kembali ke fungsi awal

Nakes Boleh Lega! BOR RS COVID-19 Surabaya Tinggal 14 Persen Saja(Ilustrasi dirawat di rumah sakit) IDN Times/Sukma Shakti

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya dr Brahmana Askandar pun mengamini pernyataan Feny dan Didi. Para rekan sejawatnya menurutkan bahwa saat ini jumlah pasien yang mereka tangani sudah mereda. Ia berharap, kondisi ini dapat terus dipertahankan hingga pandemik COVID-19 usai.

"Secara umum dari segi pasien boleh dikatakan kondusif. RS tidak tertekan seperti Juni-Juli. Ruangan-ruangan yang dulu ditambahkan sebagai perawatan sebagai normal. Ruangan penyakit kulit sekarang difungsikan kembali. Mudah-mudahan kita bisa mempertahankan," pungkasnya.

Baca Juga: PCNU Surabaya Putuskan Game 'Info Chip' Haram

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya