Marak Pesepeda di Surabaya, Banyak yang Melanggar Protokol Kesehatan

Lebar lajur pesepeda di Surabaya ditambah

Surabaya, IDN Times - Fenomena maayarakat bersepeda terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Surabaya. Untuk memfasilitasinya, lajur sepeda di Surabaya diperlebar agar warga tetap bisa jaga jarak. Namun sayangnya, masih banyak warga yang melanggar protokol kesehatan selama bersepeda di Kota Pahlawan.

1. Masih banyak pesepeda yang melanggar protokol kesehatan

Marak Pesepeda di Surabaya, Banyak yang Melanggar Protokol KesehatanKepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad. IDN Times/Fitria Madia

Kadishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad menjelaskan, pihaknya melakukan patroli kepada para pesepeda bersama Satlantas Polrestabes Surabaya serta Satpol PP sejak Sabtu hingga Minggu, 27-28 Juni 2020. Pada akhir pekan tersebut memang merupakan puncak kepadatan para pesepeda di jalan-jalan utama. Namun sayangnya selama patroli, masih banyak ditemukan pelanggar protokol kesehatan utamanya tak membawa masker dan jaga jarak.

“Hasil evaluasi beberapa tidak memakai masker, dari Satpol PP kami berikan punishment, ada yang push up," ujar Irvan, Senin (29/6).

2. Lebar lajur pesepeda ditambah

Marak Pesepeda di Surabaya, Banyak yang Melanggar Protokol KesehatanSuasana pesepeda di Kota Surabaya dengan tambahan lebar lajur. Dok Humas Pemkot Surabaya

Padahal, para pesepeda sudah diberikan tambahan lebar lajur khusus selama dua hari tersebut, supaya mereka bisa menjaga jarak. Tambahan lebar lajur ini bersifat insidentil alias pop-up bike lanes.

"Karena ditambah lajurnya, sehingga harusnya mereka lebih luas jalannya, jadi bisa jaga jarak. Kanan kirinya lebih lebar,” tutur Irvan.

Baca Juga: Pengendara Sepeda Motor Boleh Berboncengan di Masa Transisi, Tapi...

3. Agar pesepeda lebih merasa aman

Marak Pesepeda di Surabaya, Banyak yang Melanggar Protokol KesehatanSuasana pesepeda di Kota Surabaya dengan tambahan lebar lajur. Dok Humas Pemkot Surabaya

Irvan menjelaskan, penambahan lebar lajur khusus sepeda juga disiapkan agar pesepeda bisa lebih tertib dan aman saat berkendara. Hingga saat ini pop-up bike lanes diterapkan pada hari Sabtu dan Minggu. Sebab, bersepeda pada Sabtu malam dan Minggu pagi menjadi tren baru di Kota Surabaya.

“Biasanya Sabtu malam dan Minggu pagi ini volume bersepeda meningkat. Nah, supaya mereka aman, kami buat traffic cone agar mereka terlindungi dan terpisah dari kendaraan bermotor,” jelasnya.

4. Telah ada 15 kilometer lajur pesepeda

Marak Pesepeda di Surabaya, Banyak yang Melanggar Protokol KesehatanSuasana pesepeda di Kota Surabaya dengan tambahan lebar lajur. Dok Humas Pemkot Surabaya

Berdasarkan data Dishub Surabaya, lajur khusus pesepeda di Surabaya memiliki total ruas sepanjang 15.029 meter. Lajur tersebut terdiri dari Jalan Darmo (Masjid Al Falah - Pandegiling), Utara Selatan dengan panjang ruas 4.080 meter, Jalan Basuki Rahmat 2 sisi 1.100 meter, Jalan Gubernur Suryo 2 sisi 450 meter, Jalan Panglima Sudirman 2 sisi 1000 meter, Jalan Yos Sudarso 2 sisi 409 meter, Jalan Pemuda 2 sisi 465 meter, Jalan Gubeng (Sulawesi Taman Lansia) 2 sisi 678 meter, Jalan Walikota Mustajab 303 meter, Jalan Wijaya Kusuma 330 meter dan frontage road A. Yani Sisi Barat (Bank BNI - Royal Plaza) 4.240 meter.
 
Selain itu, lajur sepeda ini sebelumnya juga telah disiapkan di Jalan Sumatera (Jalan Kalimantan - traffic light Gubeng Pojok) 518 meter, Jalan Sulawesi (Toko Prima Buah - Taman Persahabatan) 2 sisi 458 meter, fly over Gubeng Pojok 130 meter, Jalan Prof Dr. Moestopo (Depo Slamet - PDAM Surya Sembada) 280 meter serta Jalan Dr. Soetomo sisi selatan (Kantor Wismilak - Taman Korea) 588 meter.

"Kita ingin keselamatan bersama, karena trennya yang lagi booming ini. Terus satu lajur yang sebelumnya kami siapkan itu tidak cukup,” sebut Irvan.

Baca Juga: Lagi Ngehits, Ini 10 Meme Bersepeda yang Bikin Ngakak

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya