Mahasiswa Kesulitan di Tengah Wabah Corona, UNESA Tiadakan Skripsi

Skripsi diganti artikel ilmiah 10-15 lembar saja

Surabaya, IDN Times - Pandemi virus corona membuat masyarakat harus tetap tinggal di rumah untuk memutus mata rantai penularan. Hal tersebut tentu saja menyulitkan bagi mahasiswa semester akhir yang tengah melakukan penelitian untuk menyusun skripsi. Atas dasar itu, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memutuskan untuk meniadakan skripsi sebagai syarat kelulusan mahasiswa di semester genap 2020.

1. Mahasiwa kesulitan mengerjakan skripsi di tengah pandemi virus corona

Mahasiswa Kesulitan di Tengah Wabah Corona, UNESA Tiadakan SkripsiUniversitas Negeri Surabaya (Unesa). Instagram/official_unesa

Rektor Unesa Prof. Dr. H.Nurhasan M.Kes. mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat pembahasan skripsi bersama para petinggi kampus. Sejak adanya imbauan physical distancing dan penggantian kuliah menjadi metode daring, mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi mengaku kesulitan dalam mengambil data penelitian.

"Kita diskusi itu lama untuk menentukan agar membantu mahasiswa terkait persoalan perkuliahan daring, kemudian terakhir menginjak pada persoalan skripsi," ujar Nurhasan saat dihubungi IDN Times, Sabtu (4/4).

2. Skripsi diganti artikel ilmiah

Mahasiswa Kesulitan di Tengah Wabah Corona, UNESA Tiadakan SkripsiRektor Unesa Prof Nurhasan. (IDN Times/Fitria Madia)

Akhirnya sebagai solusi, syarat kelulusan berupa skripsi pun ditiadakan. Sebagai gantinya, mahasiswa hanya perlu membuat artikel ilmiah dengan batas minimal tertentu. Untuk mendapatkan data penelitian pun mahasiswa diperbolehkan menggunakan data sekunder atau data dari penelitian sebelumnya.

"Artinya gak perlu banyak-banyak. Gak perlu turun lapangan, kajian perpustakaan saja, sesuai dengan kompetensi dan minatnya. Mungkin hanya sekitar 10-15 lembar," lanjutnya.

3. Menjaga kondisi psikologi mahasiswa

Mahasiswa Kesulitan di Tengah Wabah Corona, UNESA Tiadakan Skripsiunesa.ac.id

Selain dikarenakan kondisi pengambilan data yang sulit di tengah pandemi virus corona, Nurhasan juga mempertimbangkan kondisi psikologis mahasiswa. Menurutnya, dengan mempermudah skripsi mahasiswa maka dapat mengurangi beban psikologi selama physical distancing.

"Bagaimana supaya tidak membani mahasiswa, bagaimana kalau mahasiswa itu terbebani, maka akan terjadi stres. Jika terhadi stres maka akan mengganggu imunnya. Sampai saya ilustrasi seperti itu pada rapat itu," ungkapnya.

Baca Juga: Hindari Corona, Mustofa Sidang Skripsi Secara Online dari Kosan

4. Tidak perlu sidang skripsi

Mahasiswa Kesulitan di Tengah Wabah Corona, UNESA Tiadakan Skripsifbs.unesa.ac.id

Artikel ilmiah ini pun nantinya tidak perlu melalui proses sidang seperti ujian skripsi. Mahasiswa hanya perlu mengumpulkan kepada dosen pembimbing yang nantinya akan diverifikasi oleh tim dosen di masing-masing jurusan.

"Skripsi itu tidak perlu diuji. Atau pengganti skripsi itu tidak perlu diuji. Semacam laporan akhir. Kemudian disepakati penggantian skripsi itu jadi artikel ilmiah," jelasnya.

Namun apabila mahasiswa yang sudah terlanjur mengerjakan skripsi hingga hampir selesai, Nurhasan mengatakan bahwa proses persidangan tetap diperbolehkan. Tapi tentu saja sidang dilakukan dengan metode daring.

Nurhasan mengatakan bahwa kebijakan ini masih berlaku hanya untuk semester genap 2020. Namun jika masa kedaruratan virus corona terus berlanjut utamanya di Jawa Timur, kemungkinan penggantian skripsi dengan artikel ilmiah tersebut juga akan diperpanjang.

"Kami juga memikirkan bagaimana UKT semester depan, insyaallah kita akan membantu. Ini sedang kita formulakan, pasti," pungkasnya.

Baca Juga: Dosen Unesa Boleh Mengajar dari Rumah, Wisuda ke-97 Ditunda

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya