Laporan Dicabut, Kasus Guru Pukul Murid di SMPN 49 Berakhir Damai

Surabaya, IDN Times - Kasus guru yang memukul siswanya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 49 Surabaya berakhir damai. Guru JS telah meminta maaf kepada keluarga korban. Pihak korban pun mencabut laporannya di Polrestabes Surabaya. Dengan ini, perkara telah dihentikan dan JS tidak lagi berstatus sebagai tersangka.
1. Orangtua korban putuskan untuk cabut laporan terhadap sang guru
Langkah damai ini diambil setelah orangtua korban serta sang guru bertemu dengan dimediasi oleh pihak Polrestabes Surabaya dan DPRD Kota Surabaya pada Jumat (4/2/2022). Dalam pertemuan itu, ayah korban, Ali Muhjayin mencabut laporan kasus kekerasan terhadap anaknya yang dilakukan oleh sang guru
"Saya atas nama orang tua telah mencabut perkara ini. Setelah bermusyawarah sebaik-baiknya memohon petunjuk dari Allah. Dan saya tekankan adalah menanam nilai memaafkan," ujar Ali, Sabtu (5/2/2022).
Baca Juga: Anaknya Dipukuli Sang Guru, Keluarga Sudah Memaafkan
2. Pelaku berjanji akan menjadi guru yang lebih baik lagi
JS pun besyukur lantaran laporan terhadap dirinya telah dicabut oleh orangtua korban. Ia telah menyadari kesalahannya selama berstatus sebagai tersangka. Ia berjanji ke depannya akan menjadi guru yang lebih baik lagi dan tidak mudah tersulut emosi.
"Hari ini bersyukur kepada Pak Ali sebagai pelapor mencabut semuanya sehingga ke depan bisa menjadi guru yang baik, yang bisa mengayomi anak-anak dan saya sebagai warga Indonesia mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya," ungkapnya.
3. Kasus dihentikan dengan restorative justice
Dengan pencabutan laporan ini, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan mengatakan bahwa perkara penganiayaan terhadap anak yang menjerat JS pun dihentikan melalui mekanisme restorative justice. Yusep menganggap bahwa keputusan pencabutan laporan tersebut memang pilihan yang tepat.
"Ini telah mengambil langkah yang tepat yakni restorative justice atau musyawarah sehingga tidak menjadi permasalahan hukum yang cukup panjang dan mungkin juga berat. Ini menjadi pelajaran kita semua. Ini konsep yang paling tepat yakni mengedepankan win-win solution daripada masalah yang ada sehingga tidak berkembang dan liar," jelasnya.
Baca Juga: Pastikan Mental Terjaga, Dindik Dampingi Siswa Korban Pemukulan Guru