Kurang dari 10 Detik, Komplotan Curanmor Ini Mampu Jebol Gembok Baja

Tetap parkirkan kendaraan anda di tempat yang aman

Surabaya, IDN Times - Memarkirkan sepeda motor kini perlu lebih berhati-hati. Pasalnya, meskipun telah menggunakan kunci gembok, komplotan pencuri motor ini dapat menjebolnya. Komplotan spesialis curanmor Jember yang sering beraksi di Surabaya itu terdiri dari SHR (24), AE (26), IR (18), HL (26).

Baca Juga: Di Surabaya, Curanmor Jadi Tren Kejahatan Akhir Tahun

1. Pelaku mampu menjebol gembok kurang dari 10 detik

Kurang dari 10 Detik, Komplotan Curanmor Ini Mampu Jebol Gembok BajaIDN Times/Fitria Madia

Kapolsek Karang Pilang, Kompol Noerijanto, mengatakan bahwa mereka membobol kunci motor maupun gembok menggunakan kunci T dan baja khusus. Saat dipraktekkan, pelaku membutuhkan kurang dari 10 detik untuk melepas gembok pada rem cakram motor.

"Padahal kata orang-orang pakai gembok yang seperti ini sudah paling kuat. Eh, tapi buktinya pelaku dengan mudah membuka," ujar Noerijanto saat ungkap kasus di Mapolsek Karang Pilang, Selasa (13/11).

2. Tiap hari ada 2-3 motor yang dicuri

Kurang dari 10 Detik, Komplotan Curanmor Ini Mampu Jebol Gembok BajaIDN Times/Fitria Madia

Noerijanto mengatakan mereka merupakan rekan satu kos yang memang sengaja dikirim dari pusat jaringan curanmor di Jember. Setiap hari, keempat orang tersebut akan membagi diri menjadi dua kelompok untuk melakukan aksi curanmor.

"Dalam sehari mereka bisa mendapatkan dua sampai tiga motor. Itu targetnya di seluruh Surabaya," lanjutnya.

3. Motor curian dibawa ke Jember

Kurang dari 10 Detik, Komplotan Curanmor Ini Mampu Jebol Gembok BajaIDN Times/Fitria Madia

Setelah dicuri, motor tersebut langsung dikirimkan ke Jember untuk langsung dijual. Masing-masing motor dihargai Rp3 juta.

"Masih ada satu lagi masih kami kejar lagi. Akan kami kembangkan terus kasus ini mudah-mudahan kami dapatkan yang maksimal sehingga motor-motor masyarakat yang hilang bisa kembali," harap Noerijanto.

Baca Juga: Polda Jawa Timur Ringkus Dua Pelaku Curanmor di Pasuruan dan Malang

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya