KSAL Tinjau Rumah Isoter SIER, Oksigen Dialirkan dari Pabrik

Tersedia 76 bed untuk pasien tanpa gejala dan gejala ringan

Surabaya, IDN Times - Kota Surabaya sebentar lagi akan memiliki tempat isolasi terpadu (isoter) COVID-19 yang bernama Rumah Oksigen. Lokasi isoter ini berada di kawasan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan tepat berdekatan dengan pabrik oksigen. Harapannya, lokasi isoter ini bisa menekan angka kematian pasien COVID-19 saat menjalani isolasi mandiri.

1. Lokasi isoter jadi salah satu upaya penanganan COVID-19

KSAL Tinjau Rumah Isoter SIER, Oksigen Dialirkan dari PabrikKSAL Laksamana TNI Yudo Margono saat meninjau Rumah Oksigen di kawasan SIER, Jumat (20/8/2021). Dok istimewa

Persiapan Rumah Oksigen ini ditinjau langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono SE MM. Ia mengatakan bahwa lokasi isoter memang sedang digencarkan di Indonesia agar bisa menekan angka kematian serta mencegah timbulnya klaster keluarga dari pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan.

“Atas perintah Menko Marves (Luhut Binsar Pandjaitan) untuk mendirikan rumah oksigen. Sebelumnya kami telah mendirikan rumah sakit darurat di Jalan Opak, Surabaya. Namun untuk fasilitas lebih baik disini, karena fasilitas oksigen terjamin 24 jam. Karena sebelahnya pabrik oksigen,” ujarnya, Jumat (20/8/2021).

Baca Juga: Biadab! Perusahaan di Surabaya Ubah APAR Jadi Tabung Oksigen Palsu

2. Ada 76 tempat tidur tersedia

KSAL Tinjau Rumah Isoter SIER, Oksigen Dialirkan dari PabrikKSAL Laksamana TNI Yudo Margono saat meninjau Rumah Oksigen di kawasan SIER, Jumat (20/8/2021). Dok istimewa

Saat ini, tempat isoter tersebut memiliki kapasitas 76 tempat tidur dengan rincian 40 bed untuk laki-laki dan 36 bed wanita. Para pasien yang menjalani isolasi di tempat isoter tersebut akan diawasi langsung oleh nakes dari RS Marinir Ewa Pangalila.

“Sebagai penanggung jawab pengoperasionalannya adalah RS Marinir Ewa Pangalila. Di sini untuk pasien OTG dan ringan. Jika saat observasi sedang dan berat, langsung di bawa ke RSAL. Tadi saya juga sudah coba sendiri oksigennya. Saturasi saya 96 langsung naik menjadi 99. Oksigennya murni, jadi bagus untuk pasien darurat,” tuturnya.

3. Rumah oksigen awalnya gedung tak terpakai

KSAL Tinjau Rumah Isoter SIER, Oksigen Dialirkan dari PabrikKSAL Laksamana TNI Yudo Margono saat meninjau Rumah Oksigen di kawasan SIER, Jumat (20/8/2021). Dok istimewa

Di samping itu, Direktur Operasi PT SIER, Didik Prasetiyono menjelaskan bahwa Rumah Oksigen ini sebenarnya merupakan bangunan pabrik siap pakai (BPSP) yang kosong. Daripada menganggur, bangunan itu pun dimanfaatkan sebagai lokasi isoter untuk membantu penanganan COVID-19 saat kasus tengah meningkat.

“Ini bentuk keprihatinan kita saat hebohnya serangan COVID-19 Varian Delta, banyak yang mencari oksigen karena sesak nafas. Akhirnya kami bertemu beberapa pihak termasuk dengan Pak Rachmad Harsono (Presiden Direktur dari PT Aneka Gas Industri Tbk, anak perusahaan dari Samator Group). Kami diskusi akhirnya sepakat untuk mendirikan rumah oksigen. Renovasi gedung dilakukan Kementerian PUPR. Untuk tenaga kesehatannya petunjuk Pak Luhut dari TNI AL,” ungkapnya.

4. Oksigen langsung mengalir dari pabriknya

KSAL Tinjau Rumah Isoter SIER, Oksigen Dialirkan dari PabrikKSAL Laksamana TNI Yudo Margono saat meninjau Rumah Oksigen di kawasan SIER, Jumat (20/8/2021). Dok istimewa

Presiden Direktur dari PT Aneka Gas Industri Tbk, Rachmad Harsono menambahkan, oksigen yang dialirkan ke rumah oksigen ini tidak mengambil jatah rumah sakit melainkan oksigen untuk industri. Oksigen ini pun dipastikan tidak mengganggu suplai industri.

“Dekatnya rumah sakit dengan pabrik oksigen ini tentu memiliki kelebihan. Salah satunya adalah pengiriman oksigen yang lebih dekat. Jika full 76 bed, oksigen yang dibutuhkan sebanyak 100 meter kubik. Jumlah ini tidak terlalu besar dibanding kapasitas yang kami punyai, mengambil jatah industri tapi aman,” ujarnya.

Apalagi, saat ini pabriknya menambah mesin baru dengan kapasitas 15 ton per hari. Dengan ada tambahan ini, kelangkaan oksigen seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu tidak terjadi lagi.

“Saat di Jatim ada kelangkaan oksigen, kami mengambil dari Jawa Barat dan luar Jawa. Setelah ini semoga tidak ada lagi kelangkaan oksigen,” pungkasnya.

Baca Juga: Surabaya Punya Mobil Vaksinasi, Sehari Sasar 11 Ribu Orang

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya