Klaster Perkantoran Menjamur di Surabaya, Tim Swab Hunter Gerilya

Jangan kendor protokol kesehatan, sekalipun di kantor!

Surabaya, IDN Times - Salah satu tempat penularan COVID-19 yang saat ini sering terjadi adalah di tempat kerja. Bahkan, kini terhitung banyak klaster perkantoran terjadi. Untuk itu, perkantoran akan masuk dalam daftar sasaran Tim Swab Hunter Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

1. Banyak klaster perkantoran di Surabaya

Klaster Perkantoran Menjamur di Surabaya, Tim Swab Hunter GerilyaTim Swab Hunter saat melaksanakan razia dan tes swab massal. IDN Times/ Dok istimewa

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan bahwa saat ini klaster perkantoran mulai menjamur di Kota Surabaya. Ia beberapa kali menerima laporan penularan COVID-19 di dalam kantor.

"Makanya kami giatkan lagi Tim Swab Hunter itu dan tadi laporan terakhir itu banyak ditemukan klaster kantor, sehingga nanti akan menyasar perkantoran juga," ujarnya, Selasa (5/1/2021).

2. Swab massal akan dilakukan di perkantoran

Klaster Perkantoran Menjamur di Surabaya, Tim Swab Hunter GerilyaTim Swab Hunter saat melaksanakan razia dan tes swab massal. IDN Times/ Dok istimewa

Whisnu menjelaskan, jika nanti ditemukan kasus terkonfirmasi COVID-19, maka Pemkot Surabaya tak hanya melakukan swab massal di tempat tinggal pasien tersebut. Namun, swab massal juga akan dilakukan di lingkungan kantor atau tempat kerja pasien tersebut.

"Kalau ada pasien terkonfirmasi, selain kami lakukan swab di tempat tinggalnya, kami juga swab massal di kantornya. Jadi untuk meminimalisasi kasus penyebarannya agar tidak bertambah banyak," tuturnya.

Baca Juga: Tim Swab Hunter Sasar Perbatasan Surabaya, 625 Orang Dites Massal

3. Perkantoran akan dirazia juga

Klaster Perkantoran Menjamur di Surabaya, Tim Swab Hunter GerilyaPlt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana. Dok Humas Pemkot Surabaya

Tak hanya penyediaan swab massal jika ditemukan adanya kasus terkonfirmasi positif COVID-19, Tim Swab Hunter juga akan melakukan inspeksi mendadak atau razia ke perkantoran. Mereka akan mengecek apakah kantor tersebut sudah melakukan protokol kesehatan dengan baik atau tidak.

“Bahkan, kami nanti juga akan cek apakah sudah menghindari penggunaan alat secara komunal tidak menggantungkan sirkulasi pada AC sentral, menjaga jarak di tiap ruangan dengan 50 persen dari kapasitas ruangan, membentuk satgas mandiri di tiap unit kerja atau kantor, termasuk pengecekan suhu, tempat cuci tangan dan pemakaian masker,” ungkapnya.

4. Jika melanggar protokol kesehatan akan disanksi

Klaster Perkantoran Menjamur di Surabaya, Tim Swab Hunter GerilyaKepala BPB dan Linmas Surabaya Irvan Widyanto. IDN Times/Fitria Madia

Selain terkena operasi Swab Hunter, jika kantor tersebut melanggar protokol kesehatan maka bisa terkena sanksi sesuai Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 67 Tahun 2020 tentang Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan Dan Memutus Mata Rantai Penyebaran COVID-19 di Kota Surabaya. Sanksi yang dikenakan bisa kepada perusahan sekaligus perorangan bergantung jenis pelanggaran yang dilakukan.

“Sampai saat ini, Perwali Nomor 67 ini masih tahap sosialisasi dan ke depannya akan memasuki tahap penindakan. Sehingga, jika di tempat kerja itu banyak ditemukan pelanggaran, maka akan dilakukan sanksi sesuai Perwali 67 itu,” tegas Wakil Sekretaris IV Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto.

Baca Juga: Malam Tahun Baru, 10 Titik Ini Akan Jadi Sasaran Swab Hunter

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya