Kasus Kematian COVID-19 Tinggi Lagi, PERSI Wanti-wanti Soal Prokes

Dalam dua hari paru-paru pasien bisa berubah total

Surabaya, IDN Times - Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim, dr Dodo Armando MPh mengingatkan kembali bahaya COVID-19 kepada masyarakat. Pasalnya, kasus kematian akibat COVID-19 terus bertambah di Jatim. Apalagi, saat ini terdapat varian baru yang kemungkinan sudah beredar di masyarakat.

1. CFR Jatim tertinggi nasional

Kasus Kematian COVID-19 Tinggi Lagi, PERSI Wanti-wanti Soal ProkesIlustrasi. Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma - Fiqih Damarjati)

Dodo mengatakan bahwa saat ini rumah sakit-rumah sakit di Jatim sudah banyak yang penuh, bahkan overload. Tak dapat dipungkiri, hal ini juga berdampak pada kasus meninggal yang semakin banyak terutama di Jatim yang menduduki peringkat 1 case fatality rate di Indonesia yaitu sebesar 7,3 persen. Dalam sepekan terakhir, telah ada 422 kasus COVID-19 meninggal dunia di Jatim.

"Rumah sakit banyak yang penuh di mana-mana. Nakes kami juga ikut terpapar COVID-19. Jadi kalau ada kasus tidak bisa segera ditangani," ujar Dodo saat dihubungi IDN Times, Selasa (29/6/2021).

2. Pasien meninggal dalam waktu singkat

Kasus Kematian COVID-19 Tinggi Lagi, PERSI Wanti-wanti Soal ProkesIlustrasi jenazah, IDN Times/ istimewa

Bukan hanya perkara rumah sakit yang penuh, Dodo juga menduga adanya keterlibatan varian baru COVID-19 yang menyebabkan meningkatnya kasus kematian di Jatim. Pasalnya, ia menemui sejumlah pasien yang kondisinya memburuk dalam waktu singkat.

"Baru masuk rumah sakit Kamis (24/6/2021) keadaan paru-parunya masih bersih sekali. Lalu Sabtu (26/6/2021) sudah penuh bercak-bercak. Besoknya meninggal dunia," tuturnya.

Meski belum dilakukan penelitian lebih lanjut terkait strain virus yang menginfeksi pasien tersebut, Dodo menduga pasien itu terpapar varian baru khususnya varian Delta COVID-19 yang memiliki tingkat penularan 2-3 kali lebih cepat.

"Kalau mau memastikan variannya apa harus whole genome sequencing di ITD Unair dulu," imbuhnya.

Baca Juga: Ada 6 Klaster di Banyuwangi, Rumah Sakit Mulai Penuh

3. Ia berpesan agar masyarakat jaga protokol kesehatan selalu

Kasus Kematian COVID-19 Tinggi Lagi, PERSI Wanti-wanti Soal ProkesPedagang menata masker karakter wajah berbahan kain di Solo, Jawa Tengah, Senin (8/6/2020) (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Untuk itu, Dodo tak lelah mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan terutama 5 M yaitu memakai masker, menjauhi kerumunan, menjaga jarak, mencuci tangan, dan membatasi mobilitas. Berbagai kebijakan pemerintah seperti PPKM Mikro juga diharap bisa diikuti dengan tertib.

"Kalau bisa tidak keluar, jangan keluar rumah dulu. Kalau terpaksa harus bekerja gak apa-apa tapi jangan lupa protokol kesehatannya. Pakai masker dobel juga. Mari kita bersama-sama bisa menuntaskan pandemik ini," pesannya.

Baca Juga: Alert! BOR RS di Surabaya Tersisa 10 Persen

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya