Kakek Tewas Gantung Diri, Keluarga Sempat Tolak Divisum

Alasan bunuh diri belum diketahui

Surabaya, IDN Times - Seorang kakek di Kecamatan Krembangan ditemukan tak bernyawa tergantung di dapur rumahnya, Selasa (21/1). Hingga saat ini belum diketahui apa penyebab kakek tersebut mengakhiri hidupnya sendiri.

1. Ditemukan pertama kali oleh tetangga

Kakek Tewas Gantung Diri, Keluarga Sempat Tolak DivisumProses evakuasi korban bunuh diri, Selasa (21/1). Dok BPB dan Linmas Surabaya

Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto menjelaskan, jasad korban bernama Milkan (64) pertama kali ditemukan oleh tetangganya. Saat itu mereka hendak mengunjungi korban usai melaksanakan salat shubuh berjamaah di masjid setempat.

"Sekitar pukul 05.00 WIB pagi tadi beberapa orang ingin menjenguk karena memang korban diketahui sedang sakit lambung," jelas Eddy saat dihubungi IDN Times, Selasa (21/1).

2. Tidak menjawab saat dipanggil tetangga

Kakek Tewas Gantung Diri, Keluarga Sempat Tolak DivisumProses evakuasi korban bunuh diri, Selasa (21/1). Dok BPB dan Linmas Surabaya

Ketika para tetangga itu mengetok pintu rumah Milkan, tidak ada jawaban dari dalam rumah. Padahal biasanya ia sudah bangun pada pagi hari. Mereka pun kemudian menerobos masuk ke rumah yang tidak terkunci itu.

"Setelah di cek di kediamannya tidak ada, kemudian tetangga itu mencoba mencari di kediamannya," lanjut Eddy.

3. Ditemukan tergantung di kamar

Kakek Tewas Gantung Diri, Keluarga Sempat Tolak DivisumProses evakuasi korban bunuh diri, Selasa (21/1). Dok BPB dan Linmas Surabaya

Betapa terkejutnya mereka saat menemukan Milkan tergantung di plafon dapur miliknya. Ia diketahui sudah tidak bernyawa. Warga pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Krembangan.

"Mereka lalu menghubungi keluarga korban atas penemuan Milkan dalam kondisi seperti itu," imbuh Eddy.

Baca Juga: Saat Keluargamu Jadi Alasan Ingin Bunuh Diri, Bagaimana Solusinya?

4. Keluarga sempat menolak divisum

Kakek Tewas Gantung Diri, Keluarga Sempat Tolak DivisumProses evakuasi korban bunuh diri, Selasa (21/1). Dok BPB dan Linmas Surabaya

Milkan diketahui memang hidup sendiri di rumah tersebut. Istrinya telah meninggal sementara anak-anaknya sudah berkeluarga. Ketika keluarganya tiba dan mengevakuasi Milkan, mereka sempat menolak untuk dilakukan visum dan memilih segera memakamkan korban.

"Tapi akhirnya pihak keluarga bersedia korban dibawa ke RSUD Dr Soetomo untuk dilakukan visum luar," pungkas Eddy.

Namun misteri kematian Milkan masih belum jelas. Belum ada alasan pasti kenapa kakek tersebut memilih mengakhiri nyawanya lebih cepat.

 

Jika kamu membutuhkan informasi dan konsultasi terkait hal seperti ini, kamu bisa menghubungi beberapa kontak di bawah ini:

NGO Indonesia: Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

 

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri, Seorang Pria Ditemukan Tak Bernyawa di Mal 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya