Jurnalis Surabaya Jadi Korban Pengeroyokan Orang Tak Dikenal

Ia dituduh menabrak para pelaku

Surabaya, IDN Times - Pembegalan hampir menimpa seorang jurnalis di Kota Surabaya, Rabu (12/5/2021). Modus yang dilakukan cukup klasik yaitu menuduh korban telah menabrak para pelaku dan dipaksa mengaku. Beruntung, korban tidak sampai dibegal lantaran korban berhasil mencari pertolongan. Meski demikian, korban tetap mengalami luka-luka akibat pengeroyokan yang dilakukan para pelaku.

1. Para pelaku mendekati korban yang tengah berhenti

Jurnalis Surabaya Jadi Korban Pengeroyokan Orang Tak DikenalIlustrasi Begal (IDN Times/Mardya Shakti)

Suki (32), jurnalis detikcom ini menerangkan kejadian tersebut bermula saat ia hendak mencari makanan untuk sahurnya sekitar pukul 02.15 WIB. Ia keluar dari kosnya di wilayah Wonokromo seorang diri dengan mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba, sesampainya di traffic light Jalan Diponegoro, dua orang berboncengan mendekatinya.

"Mereka menuduhkan sesuatu yang tidak saya lakukan yaitu menabrak mereka. Sebelum lampu hijau menyala, mereka sempat mengemplang helm saya," ujar Suki.

2. Pelaku terus mengejar saat korban kabur

Jurnalis Surabaya Jadi Korban Pengeroyokan Orang Tak DikenalSuki (38), jurnalis yang diduga menjadi korban pengeroyokan di Surabaya, Rabu (12/5/2021). Dok istimewa

Suki pun berniat tak menggubris mereka. Ia tancap gas seketika lampu hijau menyala. Ternyata, dua orang tersebut tetap mengikutinya dengan kecepatan tinggi. Merasa tak mungkin kabur, ia berusaha mencari pertolongan di Jalan Ciliwung.

"Sampai pada satu titik saya memutuskan untuk mencari pertolongan. Saya masuk ke halaman Bank NISP di Jalan Ciliwung agar berharap mendapat pertolongan. Karena saya melihat ada seorang sekuriti yang tengah berjaga di halaman bank tersebut," tuturnya.

3. Pelaku mengeroyok dan merampas uang korban

Jurnalis Surabaya Jadi Korban Pengeroyokan Orang Tak DikenalSuki (38), jurnalis yang diduga menjadi korban pengeroyokan di Surabaya, Rabu (12/5/2021). Dok istimewa

Sayangnya, Suki terlambat. Dua orang itu tadi berhasil menangkapnya dan menghajarnya seketika. Tak hanya itu, mereka tetap meminta ganti rugi kepada Suki lantaran menuduhnya sudah menabrak.

"Beberapa saat kemudian mereka merasa puas sudah membuat saya babak belur. Namun mereka tetap menuduh saya telah menabrak mereka. Sehingga mereka memekasa saya membayar ganti rugi Rp200 ribu tapi saya cuma punya Rp100 ribu," ungkapnya.

"Dalam pengeroyokan itu, sepintas saya melihat 2 motor. Motor yang pertama berboncengan dua. Motor yang satu lagi seorang diri. Namun menurut sekuriti bank, ada 4 orang yang mengeroyok saya. Salah satu motor berboncengan tiga. Karena itu sekuriti tidak berani melerai atau memberikan pertolangan saat saya dikeroyok," pungkasnya.

Baca Juga: 5 Kali Lakukan Aksi, Begal Payudara Ditangkap Suami Korban

4. Polisi tengah dalami kasus

Jurnalis Surabaya Jadi Korban Pengeroyokan Orang Tak DikenalIlustrasi Begal (IDN Times/Mardya Shakti)

Kasus pengeroyokan dan perampasan uang ini pun sudah masuk dalam laporan polisi. Kanit Reskrim Polsek Wonokromo, Ipda Arie Pranoto mengatakan bahwa saat ini pihaknya mulai mendalami kasus tersebut dengan mengumpulkan bukti dan keterangan saksi.

"Jadi benar ada dugaan pengeroyokan editor detikcom mas Suki. Laporan baru diterima ditindaklanjuti olah TKP motif juga masih kami dalami. Bukti buktinya sementara laporan mas Suki visum dari rumah sakit," terang Arie.

Baca Juga: Sering Beraksi di Perumahan Elit, Spesialis Begal Payudara Ditangkap

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya