Izin Lockdown, RS William Booth Surabaya Nyaris Lumpuh
_600x400.jpg)
Surabaya, IDN TImes - Sebuah surat dari Rumah Sakit William Booth Surabaya beredar di masyarakat berisikan permohonan untuk tutup sementara atau lockdown. Penyebabnya, Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut nyaris lumpuh lantaran tenaga kesehatan (nakes) yang mulai bertumbangan terpapar COVID-19.
1. Beredar surat RS William Booth minta izin lockdown
Dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur RS William Booth Surabaya, dr. T.B. Rijanto, DFM itu disebutkan, rumah sakit swasta tersebut memina izin lockdown atau tidak lagi menerima pasien kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita. Disebutkan juga dalam surat tersebut kalau banyak nakes yang sudah terpapar COVID-19 sehingga IGD dan pelayanan lainnya tak bisa berjalan maksimal.
"Kami memohon ijin untuk melakukan LOCK-DOWN tentantif terhadap pelayanan IGD RS William Booth Surabaya terhitung mulai tanggal 29 Juni 2021 sampai dengan keadaan tenaga kami terpulihkan kembali, yang akan kami informasikan berikutnya," sebut Rijanto dalam surat yang diterima IDN Times, Selasa (29/6/2021) itu.
Baca Juga: Lebih Parah dari Tahun Lalu, 2.671 Orang Terpapar COVID-19 di Surabaya
2. PERSI sudah terima surat tersebut
Menanggapi hal ini, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim, dr Dodo Anondo MPh juga sudah menerima surat tersebut. Ia mengatakan bahwa RS William Booth sudah tidak mampu lagi menerima pasien. Pasalnya, puluhan nakesnya sedang dalam perawatan lantaran terpapar COVID-19. Sedangkan hanya tersisa beberapa dokter saja.
"Tertulis kalau ada 24 nakesnya yang terpapar COVID-19. Itu banyak," tutur Dodo saat dikonfirmasi IDN Times.
3. Tutup sementara adalah pilihan terbaik bagi rumah sakit
Dodo menuturkan bahwa keputusan tutup sementara itu adalah kebijakan yang terbaik dari pihak rumah sakit. Pasalnya, mereka tak bisa lagi menerima pasien dengan kondisi tersebut. Apalagi, sebagian nakes yang terpapar tengah dirawat di rumah sakit tersebut.
"Ya mau bagaimana lagi? Kondisinya seperti itu. Ya memang harus lockdown. Kan gak mungkin kalau menolak pasien terus-terusan. Terbaik memang lockdown dulu lalu kalau sudah siap bisa buka kembali," ungkapnya.
4. 24 nakes terpapar COVID-19, tersisa 3 dokter saja
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa sebanyak 24 nakes RS William Booth terpapar COVID-19. Dari jumlah itu,15 orang di antaranya di rawat di RS William
Booth Surabaya, 2 di RS Lapangan, sisanya isolasi mandiri di rumah. Nahasnya, 15 nakes yang dirawat itu juga terpaksa dilayani di IGD lantaran ruang isolasi tengah penuh.
"Pelayanan IGD nyaris lumpuh, jumlah dokter yang tersisa hanya 2 PKWT dan 1 part timer, sudah sangat tidak mungkin lagi untuk dapat melayani secara norma dalam tiga shift operasional," tulis Rijanto dalam suratnya.
Baca Juga: Bertumbangan, 75 Dokter di Surabaya Terpapar COVID-19