Isu Dokter PPDS Bunuh Diri karena Bullying, Ini Kata Unair

Semoga bukan meninggal karena bunuh diri ya

Surabaya, IDN Times - Seorang dokter penempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Airlangga berinisal AB dikabarkan meninggal dunia usai bunuh diri akibat menjadi korban perisakan sesama mahasiswa. Pihak kampus Unair pun tengah mendalami kasus ini.

1. Nasih konfirmasi satu dokter PPDSnya meninggal dunia

Isu Dokter PPDS Bunuh Diri karena Bullying, Ini Kata UnairRektor Unair Prof M. Nasih saat meninjau kelengkapan rapid test kit bagi peserta UTBK, Minggu (5/7/2020). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Rektor Unair, Prof Muhammad Nasih membenarkan bahwa terdapat salah satu mahasiswa PPDS-nya dari Fakultas Kedokteran yang meninggal dunia. Namun Nasih mengatakan bahwa pihaknya masih mencari tahu lebih lanjut terkait kematian calon dokter spesialis bedah estetika ini.

"Saya dapat laporan dari kawan kawan FK dan RS Dr Soetomo. Saya coba nanti tunggu kabar dan informasi lebih detail detilnya nama siapa NIMnya. Karena belum ada laporan secara pasti," ujar Nasih, Selasa (1/9/2020).

Baca Juga: Total 90 Dokter PPDS Unair Terpapar COVID-19, Dua Meninggal Dunia

2. Masih dalami kasus kematian

Isu Dokter PPDS Bunuh Diri karena Bullying, Ini Kata UnairIlustrasi jenazah. IDN Times/Sukma Shakti

Mahasiswa itu disebut-sebut meninggal dunia dengan cara meneggak cairan kimia pembersih lantai. Nasih pun mengaku belum mengetahui pasti apa penyebab mahasiswanya tersebut meninggal dunia. Ia menyerahkan penjelaskan ke pihak RSUD Dr Soetomo. Sementara Kepala Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dan Humas RSUD Dr. Soetomo dr Pesta Parulian Maurid Edwar belum memberikan jawaban ketika dikonfirmasi IDN Times.

"Sekali lagi belum ada laporan resmi ke kami, dan sekarang sedang ditangani sama teman- teman dokter RSU dr Soetomo sebagai tempat proses dia belajar mengajar. Jadi yang tahu persis RSUD Dr Soetomo," tuturnya.

3. Baru 3 hari di rumah sakit

Isu Dokter PPDS Bunuh Diri karena Bullying, Ini Kata UnairUnair.ac.id

Selain itu terkait isu perundungan yang menyebabkan dokter itu bunuh diri pun Nasih tidak memberi komentar banyak. Ia mengatakan bahwa sejauh ini mahasiswa PPDS mengikuti perkuliahan secara daring sehingga pihak kampus tidak begitu mengetahui keseharian mereka. Sementara para dokter PPDS melakukan praktik di RSUD Dr Soetomo.

"Kita gak tahu itu kan urusan rumah sakit. Yang terpenting itu yang bersangkutan baru tiga hari stase (salah satu tahapan dalam pendidikan dokter) di RS. Selama 3 hari itu apa, informasi yang kami terima yang bersangkutan baru di rumah sakit ya itu 3 hari," pungkasnya.

Baca Juga: Dokter Residen Unair yang Tangani COVID-19 Dapat Insentif Rp75 Juta

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya