Isu Diskriminasi Warga Madura karena Swab, Dua Kepala Daerah Bersuara

Mereka menampik adanya diskriminasi

Surabaya, IDN Times - Isu diskriminasi terhadap warga Madura berembus di tengah gencarnya pencegahan penularan COVID-19 dari Kabupaten Bangkalan. Menepis hal ini, penyekatan dari arah Surabaya ke Madura pun juga dilakukan. Kedua kepala daerah menyangkal adanya diskriminasi terhadap warga Madura khususnya Bangkalan.

1. Abdul Latif bantah ada diskriminasi terhadap warga Madura

Isu Diskriminasi Warga Madura karena Swab, Dua Kepala Daerah BersuaraForkopimda Jatim saat sidak di Jembatan Suramadu, Sabtu (8/5/2021). Dok istimewa

Isu diskriminasi ini berawal dari masifnya tes swab antigen massal bagi para pengendara dari arah Madura ke Surabaya. Pengendara Madura yang di Surabaya pun juga harus menjalani tracing. Sementara, hal sebaliknya tidak berlaku bagi pengendara dari Surabaya.

Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin pun menyangkal adanya diskriminasi tersebut. Kini, swab antigen juga berlaku bagi dua sisi baik arah dari Madura maupun dari Surabaya.

“Saya juga berharap kerjasama ini tetap terjalin dengan baik ke depannya, sehingga ketika ada isu-isu bahwa ada diskriminasi terhadap warga Madura, tentu itu tidak ada. Sekali lagi, tidak ada diskriminasi kepada warga Madura, karena perlakuan yang sama juga dilakukan bagi warga yang akan berkunjung ke Madura, dilakukan tes swab yang sama di Surabaya,” ujarnya Rabu (16/6/2021) tengah malam usai memantau posko penyekatan Suramadu.

2. Yang masuk Bangkalan harus dalam keadaan sehat

Isu Diskriminasi Warga Madura karena Swab, Dua Kepala Daerah BersuaraForkopimda Jatim saat sidak di Jembatan Suramadu, Sabtu (8/5/2021). Dok istimewa

Abdul Latif menegaskan bahwa pihak-pihak yang datang ke Bangkalan juga harus dalam ke adaan sehat. Pasalnya, saat ini Bangkalan sudah menjadi satu-satunya zona merah di Jatim. Penyekatan untuk mencegah pihak luar datang ke zona merah merupakan konsep yang biasa dilakukan.

“Kami sampaikan terimakasih banyak atas bantuan dan perhatiannya kepada Kabupaten Bangkalan, mulai dari pemerintah pusat, Pemprov Jatim dan juga Pemkot Surabaya serta seluruh elemen masyarakat,” tuturnya.

3. Eri sebut Surabaya harus membantu Bangkalan

Isu Diskriminasi Warga Madura karena Swab, Dua Kepala Daerah BersuaraWali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Dok. Humas Pemkot Surabaya

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa antara Surabaya dan Bangkalan tidak bisa dipisahkan. Surabaya sebagai daerah yang lebih besar harus membantu Bangkalan. Apalagi, Eri merasa Surabaya senasib dengan Bangkalan yang pernah menjadi zona merah. Sehingga, ia menampik adanya diskriminasi terhadap pengendara dari Madura.

“Makanya, sebagai saudara kita harus saling melengkapi dan membantu, sehingga nanti nakes kita perbantukan ke Bangkalan,” ungkapnya.

Baca Juga: 577 Orang Kabur dari Suramadu Saat Akan Diswab, KTP-nya Ditinggal

4. Surabaya bantu sebagian nakes untuk penyekatan Bangkalan

Isu Diskriminasi Warga Madura karena Swab, Dua Kepala Daerah BersuaraForkopimda Jatim saat sidak di Jembatan Suramadu, Sabtu (8/5/2021). Dok istimewa

Tak hanya itu, Eri juga meminjamkan sejumlah tenaga kesehatan untuk membantu tes swab antigen di kaki Suramadu sisi Bangkalan. Saat ini, jumlah nakes di Bangkalan memang terbatas apalagi dengan lonjakan kasus COVID-19 setiap harinya.

“Yang pasti, warga yang akan masuk ke Madura, harus saya pastikan sehat dengan dilakukan tes di Suramadu sisi Surabaya, sehingga Covid-19 di Madura cepat hijau dan di Surabaya juga hijau. Jadi, ini satu keluarga besar yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya,” pungkasnya.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, ke Madura Lewat Suramadu Akan Dites Swab Antigen

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya