Hasil Survei Litbang Kompas Bikin Ketua Timses Jokowi di Jatim Kaget
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Elektabilitas pasangan calon presiden-wakil presiden Joko "Jokowi" Widodo - Ma'ruf Amin relatif menurun hingga di bawah angka 50 persen berdasarkan survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas. Menanggapi hal ini, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur, Machfud Arifin mengaku kaget dan tersentak.
Baca Juga: Hasil Survei Litbang Kompas, Persaingan Jokowi Vs Prabowo Makin Ketat
1. Ketua Timses Jokowi merasa kaget
Machfud mengatakan, hasil survei tersebut memang membuatnya kaget. Pasalnya, selama ini elektabilitas Jokowi-Ma'ruf berada di angka 50 persen ke atas. Namun, ia menuturkan, hasil survei itu akan dipergunakan sebagai pelecut semangat bagi mesin politik tim sukses.
"Itu tambah membuat kami semangat untuk berpacu memaksimalkan kemenangan Pak Jokowi. Kalau kami merasa di atas saja, kami tidak tersentak, kaget. Begitu kami dapat hasil survei dari Kompas, ya kami harus berpacu," ujar dia saat ditemui di Posko TKD Jatim, Jumat (22/3).
2. Survei tak pengaruhi kinerja tim
Namun, meski begitu, Machfud menuturkan hasil survei tersebut tidak melemahkan timnya. Ini karena, ia menganggap enteng survei Litbang Kompas.
"Gak ada pengaruhnya. Kompas hanyalah salah satu yang melakukan survey. Jatim tidak gopoh (terburu-buru hingga dapat menimbulkan kecerobohan), masih oke," imbuhnya.
3. Merasa survei Litbang Kompas kurang mewakili pemilih
Menurut Machfud, survei Litbang Kompas tidak dapat mewakili suara pemilih di Jatim. Alasannya, jumlah sampel yang diambil terlalu sedikit jika dibanding dengan jumlah keseluruhan penduduk Jawa Timur.
"Dengan jumlah 2000 responden dibagi 24 Provinsi dirata-rata 58 untuk satu provinsi. Kalau di Jatim dibagi 38 kabupaten/kota berarti 1 koma per kabupaten/kota," jelasnya.
4. Ajak tim memaksimalkan sisa waktu
Meski begitu, Machfud tetap berharap timnya dapat bekerja sama dengan maksimal di akhir waktu kampanye ini. Ia juga menekankan terhadap penghapusan hoaks agar mempertahankan pemilih yang setia.
"Harus turun ke bawah dari pintu ke pintu. Memberikan klarifikasi untuk sebaran hoaks yang makin menjadi-jadi," pungkas dia.
Baca Juga: Litbang Kompas Masih Unggulkan Jokowi, Puan Sebut karena Debat