Gugus Tugas Surabaya Pastikan Pantau Terus Kegiatan Pilkada 2020

Acara pengundian nomor urut sempat tidak direkomendasi

Surabaya, IDN Times - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya mengatakan bahwa pihaknya akan selalu mengawasi tiap tahapan gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya agar tidak terjadi penularan COVID-19. Salah satunya adalah saat proses pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) wali-wakil wali kota, kemarin Kamis (24/9/2020).

1. Awalnya kegiatan disarankan secara daring saja

Gugus Tugas Surabaya Pastikan Pantau Terus Kegiatan Pilkada 2020Kepala BPB dan Linmas Surabaya Irvan Widyanto. IDN Times/Fitria Madia

Kegiatan tersebut sebenarnya direncanakan akan digelar di sebuah ballroom hotel. Namun, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya melarangnya dan mengarahkan untuk dilaksanakan secara daring atau di luar ruangan. Akhirnya kegiatan itu pun dipindah ke sebuah taman di bagian belakang hotel.

"Awalnya kami sarankan untuk daring, ternyata KPU tetap mengacu pada PKPU yaitu secara langsung. Ya sudah kalau begitu silakan di outdoor. Semua kegiatan tahapan harus menggunakan perspektif kesehatan," ujar Wakil Sektretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto, Jumat (25/9/2020).

2. Tetap ada penilaian meski sudah di luar ruangan

Gugus Tugas Surabaya Pastikan Pantau Terus Kegiatan Pilkada 2020Ilustrasi Pilwali Surabaya 2020 (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski acara sudah dipindah di luar ruangan, namun penilaian lanjutan tetap dilakukan. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya sudah menyiapkan tim assesment independen yang bertugas menilai potensi penularan COVID-19 di tiap tahapan Pilkada 2020.

"Sebelum acara dimulai kami juga sudah melakukan penilaian melalui tim assesment," tuturnya.

Baca Juga: Resmi! Dua Pasangan Calon Akan Bertarung di Pilkada Surabaya

3. Meski di luar ruangan tetap tak aman dari COVID-19

Gugus Tugas Surabaya Pastikan Pantau Terus Kegiatan Pilkada 2020Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari penliaian tersebut, pelaksanaan pengundian nomor urut paslon itu pun tak bisa bebas dari potensi penularan COVID-19. Dari skala 1 sampai 5, kegiatan tersebut mendapatkan skor 2,71. Artinya, memang tidak sangat berbahaya namun penularan COVID-19 tetap bisa terjadi.

"Kita mengacu pada hasil penilaian dari tim assesment itu. Karena itu tim independen yang menilai," ungkap Irvan.

4. Ketersediaan APD dan potensi jarak dapat nilai kurang

Gugus Tugas Surabaya Pastikan Pantau Terus Kegiatan Pilkada 2020Kepala BPB dan Linmas Surabaya Irvan Widyanto. IDN Times/Fitria Madia

Dalam penilaian tersebut terdapat beberapa aspek antara lain ventilasi udara, pendingin ruangan, kapasitas lokasi, ketersediaan APD dan pengukur suhu tubuh, serta fasilitas cuci tangan. Dari seluruh penilaian, sebenarnya kegiatan tersebut mendapat nilai cukup kurang pada ketersediaan APD dan potensi jarak.

"Yang menilai itu tim independen. Ada lima orang penilai. Kami akan terus lakukan seperti ini ke depannya," pungkas Irvan.

Baca Juga: Bentuk Tim Independen COVID-19, Pemkot Surabaya Awasi Tahapan Pilkada

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya